Israel Buat Gaza Gelap Gulita: Pasokan Listrik Diputus, Krisis Air Mengintai?

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Senin, 10 Maret 2025 | 06:41 WIB
Israel Buat Gaza Gelap Gulita: Pasokan Listrik Diputus, Krisis Air Mengintai?
Kondisi jalur Gaza di malam hari. (Sumber: article.wn.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Israel mengatakan akan memutus pasokan listrik ke Gaza. Dampak penuhnya belum jelas, tetapi pabrik desalinasi di wilayah itu menerima listrik untuk memproduksi air minum.

Pengumuman hari Minggu itu muncul seminggu setelah Israel memutus semua pasokan barang ke wilayah itu untuk lebih dari 2 juta orang.

Israel telah berupaya menekan Hamas agar menerima perpanjangan fase pertama gencatan senjata mereka. Fase itu berakhir akhir pekan lalu.

Ilustrasi Kelompok Hamas di Jalur Gaza. ANTARA/Anadolu/py
Ilustrasi Kelompok Hamas di Jalur Gaza. ANTARA/Anadolu/py

Israel ingin Hamas membebaskan setengah dari sandera yang tersisa sebagai imbalan atas janji untuk merundingkan gencatan senjata yang langgeng.

Hamas telah mendesak untuk memulai negosiasi pada fase kedua gencatan senjata yang lebih sulit sebagai gantinya.

Kelompok militan itu pada hari Minggu mengatakan telah menyelesaikan putaran terakhir perundingan gencatan senjata dengan mediator Mesir tanpa mengubah posisinya, menyerukan dimulainya segera fase kedua gencatan senjata, The AP melaporkan.

Surat baru dari menteri energi Israel kepada Israel Electric Corporation memerintahkannya untuk berhenti menjual listrik ke Gaza.

Kondisi di Gaza akibat serangan Israel kepada Hamas. [ANTARA/Anadolu/py/am]
Kondisi di Gaza akibat serangan Israel kepada Hamas. [ANTARA/Anadolu/py/am]

Gaza sebagian besar hancur oleh perang, dan generator serta panel surya digunakan untuk sebagian pasokan listrik.

Gencatan senjata telah menghentikan pertempuran paling mematikan dan paling merusak antara Israel dan Hamas.

Baca Juga: Jangan Panik! Ini yang Harus Dilakukan Jika Mobil Listrik Anda Terendam Banjir

Tahap pertama memungkinkan pengembalian 25 sandera yang masih hidup dan jenazah delapan orang lainnya sebagai imbalan atas pembebasan hampir 2.000 tahanan Palestina.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI