Kapolres menegaskan bahwa longsor dipicu oleh curah hujan yang tinggi di kawasan tambang ilegal tersebut. Ia juga menyebut masih ada kemungkinan korban lain yang tertimbun.
"Menurut keterangan saksi, beberapa tenda penambang masih tertimbun material longsor, sehingga jumlah korban bisa bertambah," katanya.
Saat ini, olah tempat kejadian perkara (TKP) belum dapat dilakukan karena kondisi tanah masih labil.
"Kami masih menunggu situasi lebih aman. Kemungkinan olah TKP baru bisa dilakukan besok," tambahnya.
Seorang saksi mata, Ikram Boko, yang saat kejadian sedang membantu istrinya memasak di warung, mengaku mendengar suara air mengalir deras dari tebing sebelum longsor terjadi.
"Saya keluar warung dan melihat tanah longsor terjadi. Material tanah dan batu langsung menghantam tenda-tenda penambang," katanya.
Evakuasi segera dilakukan, dan jenazah korban dibawa ke Masjid Nurul Iman Desa Dava sebelum dimakamkan. Sementara itu, korban yang berasal dari Ternate telah diberangkatkan ke daerah asal mereka. [Antara].