Sementara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), suluk diartikan sebagai jalan ke arah kesempurnaan batin. Selain itu, sebagian orang juga bisa memahami suluk sebagai pengasingan diri atau khalwat.
Menempuh jalan suluk sendiri bisa mencakup sebuah sikap disiplin seumur hidup dalam melaksanakan perintah atau aturan-aturan agama Islam (syariat) sekaligus aturan-aturan agama Islam (hakikat).
Selain itu, jalan suluk atau bersuluk juga meliputi hasrat untuk mengenal diri, memahami esensi dari kehidupan, pencarian tuhan, serta pencarian kebenaran sejati (ilahiyyah).
Hal tersebut dapat dilakukan melalui penempaan diri seumur hidup dengan melakukan syariat lahiriah sekaligus batiniah demi mencapai kesucian hati untuk lebih mengenal diri serta Tuhan (Allah SWT).
Dalam agama Islam, kata suluk berasal dari terminologi Al-Qur'an, Fasluki, dalam Surat An-Nahl [16] ayat 69, Fasluki subula rabbiki zululan, yang memiliki makna "Dan tempuhlah jalan Rabb-mu yang telah dimudahkan (bagimu)".
Di sini suluk diartikan sebagai kegiatan berzikir secara terus-menerus, mengingat Allah SWT, meninggalkan pikiran serta perbuatan duniawi hanya untuk mendekatkan diri dan memperoleh keridhaan dari Allah SWT. Seseorang yang menempuh jalan suluk disebut sebagai salik.
Selain menutup wajah dengan kain saat sholat, suluk juga kerap dilakukan dilakukan di sebuah surau. Di dalam surau jemaah akan tidur dengan kasur yang telah dibawa dari rumah.
Nantinya, setiap jamaah dibatasi dengan kelambu yang bertujuan agar jamaah bisa dengan tenang beribadah tanpa melakukan komunikasi dengan jemaah lainnya.
Suluk biasanya dilaksanakan paling lama 40 hari. Dan selama menjalankan ibadah suluk ini jamaah akan dipandu oleh seorang guru atau imam.
Baca Juga: Ini Fadhilah Sholat Tarawih Malam Ini Ke-9 Ramadhan yang Penuh Keistimewaan
Demikian tadi penjelasan mengenai apa itu suluk. Di Indonesia, suluk banyak dilakukan oleh masyarakat Aceh terutama di pesantren serta juga dilakukan di sebagian daerah lain.