Suara.com - Pemantau perang Suriah mengatakan pada hari Jumat bahwa pasukan keamanan "mengeksekusi" 52 anggota minoritas Alawite di provinsi Latakia, tempat bentrokan terjadi dengan orang-orang bersenjata yang setia kepada presiden terguling Bashar al-Assad.
Syrian Observatory for Human Rights yang berbasis di Inggris mengatakan "pasukan keamanan mengeksekusi 52 pria Alawite di kota Al-Shir dan Al-Mukhtariya di pedesaan Latakia" berdasarkan video yang diverifikasi, serta kesaksian yang diterimanya dari keluarga korban.
Bentrokan sengit terjadi pada hari Kamis di provinsi Latakia, jantung kepercayaan Alawite, cabang dari Islam Syiah yang dianut klan Assad.
![Kepala Negara Suriah, Bashar Assad [X]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/12/09/94477-bashar-assad.jpg)
Observatory dan aktivis merilis rekaman yang menunjukkan puluhan mayat berpakaian sipil bertumpuk di halaman rumah, dengan noda darah di dekatnya dan wanita meratap.
Dalam klip lain, pria berpakaian militer tampak memerintahkan tiga orang untuk merangkak di tanah di belakang satu sama lain sebelum melepaskan tembakan ke arah mereka dari jarak dekat.
AFP tidak dapat memverifikasi gambar tersebut secara independen.
Selain 52 orang yang dilaporkan tewas, Observatorium mengatakan bentrokan sejak Kamis menewaskan 72 orang, termasuk 36 personel keamanan, 32 orang bersenjata yang setia kepada Assad, dan empat warga sipil.
Kematian tersebut membuat jumlah total korban tewas menurut Observatorium sejak Kamis menjadi sedikitnya 124 orang.
Sejak Assad digulingkan oleh pemberontak yang dipimpin kaum Islamis pada 8 Desember, otoritas baru Suriah telah meluncurkan kampanye keamanan yang bertujuan untuk membasmi "sisa-sisa rezim", khususnya yang menargetkan kubu Alawite di bagian tengah dan barat negara tersebut.
Baca Juga: Sritex, Yamaha, KFC PHK Massal, Revisi PP 6/2025 Bikin Buruh Tetap Dapat Gaji 6 Bulan!