Pakai Analogi Prabowo 'Ikan Busuk dari Kepala', Amnesty International: Kalau Ikannya Kepolisian, Kapolri Harus Diganti

Sabtu, 08 Maret 2025 | 00:05 WIB
Pakai Analogi Prabowo 'Ikan Busuk dari Kepala', Amnesty International: Kalau Ikannya Kepolisian, Kapolri Harus Diganti
Menteri Pertahanan dan Presiden Terpilih Prabowo Subianto (kiri) didampingi Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo (kanan) menyapa awak media di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (20/6/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sigit menjabat Kapolri sejak tahun 2021, hingga saat ini. Massa jabatan ini dinilai sudah cukup panjang untuk seorang Kapolri. Faktor kedekatan dengan presiden, dinilai sebagai faktor yang cukup berpengaruh.

“Nah, itu yang membuat menurut saya ya mengapa Kapolri sekarang ini relatif, masih cukup kuat, bertahan gitu. Padahal sudah berlangsung hampir lebih dari 5 tahun ya kan,” jelasnya.

Menteri Pertahanan dan Presiden Terpilih Prabowo Subianto (kiri) didampingi Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo (kanan) menyapa awak media di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (20/6/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Menteri Pertahanan dan Presiden Terpilih Prabowo Subianto (kiri) didampingi Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo (kanan) menyapa awak media di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (20/6/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]

Ray curiga, pola politik yang ingin dijalan Prabowo sama dengan Jokowi. Sehingga dirinya mempertahankan Sigit sebagai Kapolri.

“Boleh jadi juga Pak Sigit ini memang dibutuhkan Pak Prabowo, karena Pak Prabowo boleh jadi mengunakan pola yang dipakai oleh Pak Jokowi,” kata Ray

“Apa artinya gitu? Memang Pak Prabowo nyari Pak Polri yang bakat politiknya ada gitu lho. Politik kekuasaan dan bukan politik kebangsaan,” imbuhnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI