Suara.com - Adik Presiden Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo menyambangi kediaman Presiden ke-7 Joko Widodo atau Jokowi di kediamannya yang berada di Banjarsari, Kota Solo, Jateng, Jumat (7/3/2025).
Dalam kesempatan tersebut keduanya diketahui berbicara selama 2 jam. Hashim tiba di kediaman Jokowi sekitar pukul 08.44 WIB dan baru keluar sekitar pukul 11.00 WIB.
Meski begitu, apa saja yang dibicarakan mereka berdua?
Kepada wartawan di Solo, Jokowi mengaku bahwa dalam pertemuan tersebut tidak membahas persoalan politik tanah air. Namun, ia membeberkan bahwa yang banyak dibicarakan lebih kepada persoalan situasi ekonomi kekinian.
"Terutama berkaitan dengan situasi ekonomi yang perlu diinjeksi dari segala sudut agar target pertumbuhan ekonomi bisa tercapai," katanya.
Ia sendiri mengungkapkan belum mengetahui kapan bisa bertemu Presiden Prabowo. Ia memaklumi kesibukan Prabowo yang luar biasa.
"Kan presiden sangat sibuk. Sangat, sangat, sangat sibuk," ujarnya.
Sebelumnya, Hashim mengaku hanya menyampaikan pesan dari Presiden Prabowo kepada Jokowi untuk bisa bertemu.
"Beliau (Presiden Prabowo) juga berharap akan bertemu Pak Jokowi yang waktu tidak terlalu lama, mungkin bisa dapat nasehat juga dari beliau," katanya melansir Suarasurakarta.id.
Baca Juga: Mati Kutu di Tangan Jokowi? Refly Harun Ungkap Prabowo Tak Berkutik Tanpa Restu
![Presiden ke-7 Joko Widodo. [Suara.com]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/03/07/47583-presiden-ke-7-joko-widodo.jpg)
Lapor ke Prabowo
Hashim mengakui bahwa kedatangannya ke rumah Jokowi telah diketahui sebelumnya oleh Presiden Prabowo. Bahkan, ia sempat melaporkan rencana persamuhan tersebut.
"Tadi malam saya lapor ke Pak Prabowo, saya akan silahturahmi sama Pak Jokowi terus Pak Prabowo kirim salam hangat, salam hormat," kata Hashim.
Sebelumnya diberitakan, Ketua Umum ProJo Budi Arie membenarkan pertemuan yang dilakukan secara tertutup itu.
Namun, ia meminta agar pertemuan tersebut tidak dikaitkan dengan peristiwa atau dinamika politik tertentu.
Adapun yang dibahas keduanya saat bertemu terkait kebaikan bangsa, negara, dan rakyat.
Budi membantah bila ada pembicaraan mengenai rencana Jokowi membentuk Partai Super Tbk dalam pertemuannya dengan Hashim.
Bahkan, menteri koperasi itu menegaskan bahwa pertemuan tersebut sebatas kangen-kangenan antarkawan lama.
"Iya, ketemu kawan lama masa nggak boleh? Jangan terlalu politik lah," kata Budi di komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (7/3/2025).
Budi juga meminta agar pertemuan Hashim dan Jokowi tidak dikaitkan dengan agenda Prabowo saat menerima delapan konglomerat di Istana Kepresidenan pada Kamis (6/3/2025) kemarin.