Visa Dicabut Jika Dukung Hamas? AS Ancam Deportasi Warga Asing, Termasuk Mahasiswa!

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Jum'at, 07 Maret 2025 | 15:22 WIB
Visa Dicabut Jika Dukung Hamas? AS Ancam Deportasi Warga Asing, Termasuk Mahasiswa!
Aksi Pro-Palestina di Jembatan Golden Gate San Fransisco sempat lumpuhkan lalu lintas di wilayah tersebut selama beberapa jam. [Tangkapan layar video @abc7newsbayarea]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Marco Rubio, mengumumkan pada Kamis bahwa warga asing yang menunjukkan dukungan terhadap kelompok Palestina Hamas atau organisasi lain yang dianggap "teroris" oleh pemerintah dapat ditolak visanya dan dideportasi.

"Amerika Serikat tidak mentolerir pengunjung asing yang mendukung teroris. Pelanggar hukum AS, termasuk mahasiswa internasional, akan mengalami penolakan atau pencabutan visa serta deportasi," tulis Rubio di media sosial X.

Ia menegaskan bahwa dukungan untuk kelompok teroris yang diidentifikasi oleh pemerintah, termasuk Hamas, dapat mengancam keamanan nasional AS.

ilustrai bendera Palestina, negara yang masih berkonflik dengan Israel hingga kini (Unsplash/Omer Yildiz)
ilustrai bendera Palestina, negara yang masih berkonflik dengan Israel hingga kini (Unsplash/Omer Yildiz)

Namun, belum jelas bagaimana Departemen Luar Negeri AS akan mengidentifikasi individu yang dianggap sebagai pendukung Hamas.

Menurut laporan dari Axios, yang mengutip pejabat senior Deplu AS, inisiatif yang dinamakan "Tangkap dan Cabut" akan memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) untuk memeriksa akun media sosial dari puluhan ribu pemegang visa pelajar asing dan menilai apakah mereka telah menunjukkan dukungan untuk Hamas setelah serangan kelompok itu di Israel pada 7 Oktober 2023.

Keputusan ini diambil setelah Presiden Donald Trump menandatangani perintah eksekutif pada Februari lalu untuk memerangi antisemitisme.

Ilustrasi Bendera Amerika Serikat. (Pexels/Element5 Digital)
Ilustrasi Bendera Amerika Serikat. (Pexels/Element5 Digital)

Perintah tersebut menyediakan dasar untuk deportasi mahasiswa di AS yang terlibat dalam demonstrasi pro-Palestina.

Kritikus berpendapat bahwa perintah ini ditujukan untuk membatasi aksi protes pro-Palestina di kampus-kampus dan ruang publik di seluruh negeri serta membentuk pandangan publik mengenai Israel.

Baca Juga: Setelah Pertukaran Sandera, Trump Peringatkan Hamas: Tinggalkan Gaza atau Hadapi Konsekuensi!

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI