Politikus PDIP Kritik Raja Juli Boyong Kader PSI Ramai-ramai Masuk Tim FOLU Net Sink 2030: Seleksinya Bagaimana?

Riki Chandra Suara.Com
Jum'at, 07 Maret 2025 | 13:49 WIB
Politikus PDIP Kritik Raja Juli Boyong Kader PSI Ramai-ramai Masuk Tim FOLU Net Sink 2030: Seleksinya Bagaimana?
Kolase Alex Indra Lukman dan Raja Juli Antoni. [Dok. Istimewa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Para penasihat ahli (4 orang) mendapatkan Rp 25 juta per bulan, sementara ketua pelaksana, ketua harian I dan II, serta ketua bidang menerima Rp 30 juta per bulan. Anggota bidang menerima Rp 20 juta, dan staf sekretariat bidang mendapatkan honor sebesar Rp 8 juta per bulan.

Alex Indra Lukman menegaskan bahwa dana hibah ini seharusnya lebih banyak dialokasikan untuk pembiayaan program ketimbang untuk honorarium tim.

“Melihat lampiran SK yang ditandatangani Raja Juli Antoni, tampaknya harapan itu sulit terwujud,” tegasnya.

Alex menilai bahwa komposisi personel dalam tim FOLU Net Sink 2030 periode ini tidak sesuai dengan prinsip tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) dan bersih (clean government).

Menurutnya, pada periode sebelumnya, tim ini lebih banyak diisi oleh pejabat struktural Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta akademisi yang fokus pada isu lingkungan.

Program FOLU Net Sink 2030 sendiri merupakan amanat dari Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Nilai Ekonomi Karbon.

Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni [Novian Ardiansyah/Suara.com]
Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni dikritik karena memboyong kader PSI jadi tim FOLU Net Sink 2030 [Novian Ardiansyah/Suara.com]

Tujuan utama program ini adalah mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) dengan pendekatan carbon net sink, yaitu kondisi di mana jumlah penyerapan emisi karbon lebih besar dibandingkan emisi yang dihasilkan.

Strategi utama program ini mencakup empat aspek: menghindari deforestasi, konservasi dan pengelolaan hutan lestari, perlindungan dan restorasi lahan gambut, serta peningkatan serapan karbon. Dengan pendekatan ini, Indonesia menargetkan tingkat emisi GRK mencapai -140 juta ton CO2e pada tahun 2030.

Alex mendesak Menhut Raja Juli Antoni untuk lebih transparan dalam proses penunjukan personel tim FOLU Net Sink 2030. Jika tidak ada keterbukaan, menurutnya, publik akan menilai bahwa kebijakan ini hanya sebagai bentuk pembagian kekuasaan di antara kolega yang memiliki kepentingan politik, sesuatu yang bertentangan dengan semangat Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

Sebagai informasi, program FOLU Net Sink 2030 diproyeksikan akan memberikan kontribusi hingga 60 persen dari total target penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) di Indonesia melalui upaya sendiri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI