Setelah Pertukaran Sandera, Trump Peringatkan Hamas: Tinggalkan Gaza atau Hadapi Konsekuensi!

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Kamis, 06 Maret 2025 | 20:25 WIB
Setelah Pertukaran Sandera, Trump Peringatkan Hamas: Tinggalkan Gaza atau Hadapi Konsekuensi!
Donald Trump (Instagram/@realdonaldtrump)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hamas mengatakan pada hari Kamis bahwa ancaman Donald Trump akan mendorong Israel untuk mengabaikan gencatan senjata yang rapuh, setelah presiden AS mengatakan bahwa kecuali para sandera dibebaskan, rakyat Gaza akan "MATI".

Peringatan Trump muncul beberapa jam setelah pemerintahannya mengungkapkan bahwa mereka mengadakan pembicaraan langsung yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan Hamas, yang mereka sebut sebagai kelompok "teroris", yang difokuskan pada para sandera Amerika di Gaza.

Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengonfirmasi bahwa Israel telah diajak berkonsultasi dan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka "menyatakan pendapatnya" tentang pembicaraan langsung tersebut.

Donald Trump (Instagram)
Donald Trump (Instagram)

Trump kemudian mengatakan bahwa dia "mengirimkan kepada Israel semua yang dibutuhkannya untuk menyelesaikan pekerjaan" sementara pemerintahannya mempercepat pengiriman senjata senilai miliaran dolar.

"Bebaskan semua sandera sekarang, jangan nanti, dan segera kembalikan semua mayat orang-orang yang Anda bunuh, atau semuanya akan BERAKHIR bagi Anda," tulisnya di platform Truth Social miliknya setelah bertemu dengan para sandera yang dibebaskan.

"Ini peringatan terakhir Anda! Bagi para pemimpin, sekaranglah saatnya untuk meninggalkan Gaza, selagi Anda masih memiliki kesempatan."

Trump juga memperingatkan dampaknya terhadap Gaza secara keseluruhan, di mana hampir seluruh penduduk telah mengungsi akibat kampanye militer Israel yang gencar sebagai respons terhadap serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

"Kepada Rakyat Gaza: Masa Depan yang indah menanti, tetapi tidak jika Anda menyandera. Jika Anda melakukannya, Anda MATI!"

Juru bicara Hamas Hazem Qasim mengatakan kata-kata Trump mendorong Israel untuk mengabaikan ketentuan gencatan senjata yang berlaku sejak 19 Januari.

Baca Juga: AS Gelar Pembicaraan Langsung dengan Hamas untuk Bahas Sandera Amerika

"Ancaman-ancaman ini memperumit masalah mengenai perjanjian gencatan senjata dan mendorong pendudukan untuk menghindari penerapan ketentuan-ketentuannya," kata Qasim dalam sebuah pernyataan, mendesak Amerika Serikat untuk menekan Israel agar memasuki fase kedua gencatan senjata.

Ilustrasi Kelompok Hamas di Jalur Gaza. (ANTARA/Anadolu/py)
Ilustrasi Kelompok Hamas di Jalur Gaza. (ANTARA/Anadolu/py)

Bencana

Fase pertama gencatan senjata berakhir pada akhir pekan setelah enam minggu relatif tenang yang mencakup pertukaran sandera Israel dengan tahanan Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.

Sementara Israel mengatakan ingin memperpanjang fase pertama hingga pertengahan April, Hamas bersikeras pada transisi ke fase kedua, yang seharusnya mengarah pada gencatan senjata yang langgeng.

Israel telah meningkatkan retorikanya dan menghentikan aliran barang dan pasokan ke Gaza.

"Hamas memang telah mengalami pukulan hebat, tetapi belum dikalahkan. Misinya belum tercapai," kepala militer baru Israel Eyal Zamir memperingatkan Rabu.

Donald Trump. (Tangkapan layar/Instagram)
Donald Trump. (Tangkapan layar/Instagram)

Pada hari Rabu, Prancis, Inggris, dan Jerman bersama-sama menyebut situasi kemanusiaan di Gaza "bencana," dan mendesak Israel untuk memastikan pengiriman bantuan "tanpa hambatan".

Afrika Selatan mengatakan pembatasan bantuan Israel ke Gaza sama saja dengan menggunakan kelaparan sebagai senjata perang.

"Kami kekurangan air minum. Orang-orang mengeluh tentang kekurangan air secara umum. Kami tidak dapat membuang limbah, yang memengaruhi air tanah," Abu Hammam al-Hasanat, seorang berusia 34 tahun yang tinggal di Jalur Gaza, mengatakan kepada AFP.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI