AS Gelar Pembicaraan Langsung dengan Hamas untuk Bahas Sandera Amerika

Bella Suara.Com
Kamis, 06 Maret 2025 | 13:01 WIB
AS Gelar Pembicaraan Langsung dengan Hamas untuk Bahas Sandera Amerika
Ilustrasi Kelompok Hamas di Jalur Gaza. (ANTARA/Anadolu/py)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Amerika Serikat telah mengadakan pembicaraan langsung dengan kelompok Hamas terkait sandera Amerika yang ditahan di Gaza. Pertemuan tersebut berlangsung di Doha, Qatar, dan dipimpin oleh utusan khusus Presiden AS Donald Trump untuk urusan penyanderaan, Adam Boehler, menurut sumber diplomatik senior yang berbicara kepada Al Arabiya English pada Rabu (6/3).

Selain membahas pembebasan sandera, Boehler juga disebutkan turut membahas kemungkinan penghentian perang di Gaza.

Namun, masih belum jelas bagaimana Israel mengetahui pertemuan tersebut. Gedung Putih pada Selasa (5/3) menegaskan bahwa Israel telah diajak berkonsultasi terkait perkembangan ini.

“Dialog dan berbicara dengan berbagai pihak di seluruh dunia untuk kepentingan terbaik rakyat Amerika adalah hal yang diyakini Presiden Trump sebagai upaya itikad baik untuk melakukan yang terbaik bagi warganya,” ujar Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, dalam konferensi pers.

Baca Juga: Prancis, Inggris, dan Jerman Desak Israel Tak Hambat Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Di sisi lain, Departemen Luar Negeri AS mengonfirmasi bahwa utusan Trump untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, akan melakukan perjalanan ke kawasan tersebut dalam beberapa hari mendatang.

Misinya adalah membahas perpanjangan gencatan senjata di Gaza atau kemungkinan langkah menuju tahap kedua dalam kesepakatan damai.

Washington telah aktif berkoordinasi dengan Mesir, Qatar, dan Israel sejak pecahnya perang pada 7 Oktober lalu, yang dimulai setelah serangan Hamas yang menewaskan lebih dari 1.200 orang di Israel.

Upaya mediasi ini menjadi langkah terbaru dalam rangka mengamankan pembebasan sandera dan menstabilkan situasi di wilayah tersebut.

Laporan awal mengenai pembicaraan ini pertama kali dipublikasikan oleh Axios. Sementara itu, AS sejak 1997 telah menetapkan Hamas sebagai organisasi teroris, bersama dengan Hizbullah Lebanon.

Baca Juga: Donald Trump Akan Larang Perjalanan dari Afghanistan dan Pakistan ke AS

Pejabat AS umumnya dilarang melakukan kontak dengan kelompok yang telah ditetapkan sebagai organisasi teroris.

Namun, dalam kasus tertentu seperti ini, pengecualian diberikan kepada utusan khusus untuk urusan penyanderaan atau anggota komunitas intelijen.

Sebelumnya, dalam periode pemerintahan Trump yang pertama, para pejabat AS secara diam-diam pernah mengunjungi Damaskus untuk bernegosiasi dengan rezim Bashar al-Assad terkait pembebasan jurnalis Amerika, Austin Tice. Hingga kini, keberadaan dan nasib Tice masih belum diketahui.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI