Lagi-lagi Trump Ancam Hamas: Bebaskan Sandera atau Binasa!

Bella Suara.Com
Kamis, 06 Maret 2025 | 08:12 WIB
Lagi-lagi Trump Ancam Hamas: Bebaskan Sandera atau Binasa!
Donald Trump (Instagram)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengancam penduduk Gaza agar melepaskan sandera atau menghadapi konsekuensi serius. Melalui platform Truth Social miliknya, Trump menegaskan kepada Hamas bahwa waktu mereka di Gaza terbatas.

"Demi Penduduk Gaza: Masa Depan yang Indah menanti, namun tidak jika kalian masih memegang sandera. Jika kalian melakukannya, kalian akan BINASA! Buat keputusan CERDAS. LEPASKAN SANDEARA SEKARANG, ATAU KONSEKUENSI NYATA AKAN MENGHADANG KALIAN!" tulis Trump pada Rabu.

Mesir menyatakan siap menjadi tuan rumah konferensi internasional untuk rekonstruksi Jalur Gaza setelah tercapainya harapan kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Palestina. /ANTARA/Anadolu/py
Mesir menyatakan siap menjadi tuan rumah konferensi internasional untuk rekonstruksi Jalur Gaza setelah tercapainya harapan kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Palestina. /ANTARA/Anadolu/py

Dalam pesan yang sama, pemimpin AS ini menyerukan kepada Hamas untuk segera melepaskan sandera.

"Lepaskan semua sandera sekarang juga, bukan nanti, dan segera mengembalikan semua jasad korban yang mereka bunuh, atau akibatnya akan BERAKHIR bagi kalian." tegas Trump.

Baca Juga: Bangun Tidur Dapat Pesan dari Donald Trump, Warga Greenland Dirayu Gabung AS

"Ini adalah peringatan terakhir! Bagi para pemimpin, saat ini adalah waktu untuk meninggalkan Gaza, selagi masih ada kesempatan," tambahnya.

Trump juga menegaskan bahwa dia telah mengirimkan segala yang diperlukan kepada Israel untuk menyelesaikan masalah ini. Dia menegaskan bahwa tidak ada anggota Hamas yang akan aman jika mereka tidak mematuhi perintahnya.

Sebanyak lima warga Amerika masih diyakini menjadi sandera dalam serangan besar-besaran Hamas pada 7 Oktober 2023. Empat di antaranya telah dikonfirmasi tewas, sedangkan satu lagi, Edan Alexander, diyakini masih hidup.

Fase pertama gencatan senjata berakhir akhir pekan lalu setelah enam minggu relatif tenang yang mencakup pertukaran sandera Israel dengan tahanan Palestina yang ditahan di penjara Israel.

Israel menyatakan keinginannya untuk memperpanjang fase pertama hingga pertengahan April, sementara Hamas bersikeras untuk beralih ke fase kedua yang seharusnya mengarah pada akhir permanen dari konflik.

Baca Juga: "Misi Belum Selesai", Kepala Militer Israel Baru Akui Hamas Belum Kalah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI