Suara.com - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung tak mau bicara soal relokasi warga korban banjir ke Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa). Ia menyebut jika diungkapkan saat ini, maka kesannya hanya mengarang.
Hal ini disampaikan Pramono usai meninjau posko pengungsian korban banjir di Gelanggang Olahraga Remaja (GOR) Otista, Jakarta Timur, Rabu (5/3/2025). Ungkapan Pramono ini berbeda dengan Rano yang terang-terangan mengajak warga untuk pindah ke Rusunawa.
"Jadi hari ini saya belum bicara relokasi, saya kalau bicara relokasi kok ya kesannya ngarang-ngarang," ujar Pramono di Jakarta Timur.
Pramono mengaku ingin lebih dulu melakukan kajian mengenai pemindahan warga sebagai solusi penanggulangan banjir. Jika keputusannya merelokasi, baru ia akan melakukan sosialisasi.
"Saya akan pelajari secara dalam dan kalau nanti sudah diputuskan tentunya bagi warga itu saling menguntungkan," katanya.
Meski ucapannya berbeda, Pramono mengaku tak memiliki perbedaan pandangan dengan wakilnya itu. Ia menyebut Rano selalu berkoordinasi dengannya dalam menjalankan roda pemerintahan.
"Enggak ada perbedaan pandangan, Pak Wagub juga udah lapor sama saya, kan nanti saya yang putuskan," ucap dia.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno mengajak warga yang tinggal di daerah rawan banjir untuk pindah ke Rumah Susun (Rusun) yang disediakan pemerintah. Menurutnya, relokasi merupakan salah satu solusi dalam menanggulangi banjir di Jakarta.
Ajakan ini disampaikan Rano saat meninjau lokasi banjir di Cilandak, Jakarta Selatan pada Selasa (4/3/2025). Rano menyebut warga Cilandak misalnya, bisa pindah ke Rusun Jagakarsa yang baru selesai dibangun belum lama ini.
"Saya selalu mensosialisasikan kesempatan ini. Ayo, kita pindah ke rusun. Kita baru kelar nih rusun di Jagakarsa. Itu ada tiga tawaran. Kalau dihitung mungkin 800 kamar," ujar Rano.