"Misi Belum Selesai", Kepala Militer Israel Baru Akui Hamas Belum Kalah

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Rabu, 05 Maret 2025 | 20:36 WIB
"Misi Belum Selesai", Kepala Militer Israel Baru Akui Hamas Belum Kalah
Perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu. [ANTARA/Anadolu/Abdülhamid Hoşbaş]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala angkatan bersenjata baru Letnan Jenderal Eyal Zamir mengatakan saat pelantikannya di Tel Aviv pada hari Rabu bahwa misi Israel untuk mengalahkan kelompok Palestina Hamas "tidak tercapai".

"Saya menerima komando (militer Israel) dengan kerendahan hati dan kerendahan hati. Hamas memang telah menderita pukulan berat, tetapi belum dikalahkan. Misinya belum tercapai," kata Zamir, di tengah kebuntuan negosiasi tentang langkah selanjutnya dalam gencatan senjata dengan Hamas di Gaza.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan kepada Zamir bahwa Israel "bertekad" untuk meraih kemenangan dalam perang multi-front yang dimulai dengan serangan Hamas pada Oktober 2023.

"Tanggung jawab yang sangat berat berada di pundak Anda, hasil perang akan memiliki arti penting bagi generasi mendatang, kami bertekad untuk meraih kemenangan" kata Netanyahu kepada Zamir saat pelantikannya.

Ilustrasi Kelompok Hamas di Jalur Gaza. (ANTARA/Anadolu/py)
Ilustrasi Kelompok Hamas di Jalur Gaza. (ANTARA/Anadolu/py)

Mantan komandan tank dan direktur kementerian pertahanan Zamir menggantikan kepala staf yang akan lengser Letnan Jenderal Herzi Halev, yang mengundurkan diri karena mengakui bahwa ia gagal memenuhi mandatnya.

Zamir, 59 tahun, dilantik pada saat yang sensitif dalam perang Israel dengan Hamas, dengan gencatan senjata yang berlaku pada 19 Januari masih belum jelas.

Saat mengumumkan pengangkatannya bulan lalu, Netanyahu mengatakan ia memiliki harapan besar bahwa Zamir akan membantu mencapai tujuan Israel untuk "kemenangan mutlak" melawan Hamas.

Zamir juga akan mengambil alih operasi di Tepi Barat yang diduduki, tempat militer telah mengerahkan tank dalam beberapa minggu terakhir untuk pertama kalinya dalam 20 tahun.

Pengangkatannya juga terjadi pada saat ketegangan tinggi antara Israel dengan musuh bebuyutannya, Iran.

Baca Juga: 30 Merk Kurma dari Israel, Pikir Ulang Buka Puasa Pakai Ini, Jangan Salah Beli!

Zamir menulis dalam makalah kebijakan tahun 2022 untuk Institut Washington untuk Kebijakan Timur Dekat bahwa Israel perlu mengadopsi pendekatan yang lebih keras untuk menghentikan Iran mengembangkan senjata nuklir.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI