Demi Atasi Banjir, Ketua DPRD DKI Ingin Jakarta Tiru Kuala Lumpur Bangun Terowongan Air

Rabu, 05 Maret 2025 | 16:38 WIB
Demi Atasi Banjir, Ketua DPRD DKI Ingin Jakarta Tiru Kuala Lumpur Bangun Terowongan Air
Sejumlah mobil melintasi banjir akibat luapan air Sungai Ciliwung di Jatinegara, Jakarta, Selasa (4/3/2025). [ANTARA FOTO/Bayu Pratama]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua DPRD DKI Jakarta, Khoirudin, menyarankan agar Jakarta membangun kanal pengendali banjir seperti yang diterapkan di sejumlah kota besar dunia. Salah satunya adalah Kuala Lumpur, Malaysia, yang memiliki sistem terowongan canggih untuk mengatasi genangan air.

Menurutnya, cara ini bisa diadopsi Jakarta yang hampir tiap tahunnya selalu dilanda bencana banjir.

"Saya berharap ke depan ada kanal pengendali banjir, seperti di beberapa kota di dunia. Kuala Lumpur misalnya, ada tunnel, terowongan, air dipompa ke bawah dan kemudian dibuang ke laut," ujar Khoirudin di Jakarta, Rabu (5/3/2025).

Menurut Khoirudin, keberadaan kanal tersebut diyakini dapat membantu mengatasi permasalahan banjir yang setiap tahun mengancam warga Jakarta. Kanal pengendali banjir, menurutnya, akan efektif untuk mengelola volume air yang berlebihan.

Baca Juga: PKS Kritik Pramono Lebih Tunduk ke Megawati daripada Presiden Prabowo: Pemilih Beliau Cuma 50 Persen Lebih Dikit

"Paling itu bisa lebih membantu edit air yang terlalu banyak di permukaan," lanjut politikus dari PKS tersebut.

Selain itu, Khoirudin juga menekankan pentingnya pengerukan sungai-sungai di Jakarta. Sebab, saat ini banyak kali-kali di ibu kota yang sudah terpendam lumpur, sehingga daya tampung airnya semakin berkurang.

Ketua DPRD DKI Jakarta Khoirudin. [Suara.com/Alfian Winanto]
Ketua DPRD DKI Jakarta Khoirudin. [Suara.com/Alfian Winanto]

"Memang ada pendangkalan sungai, aliran air. Lumpur-lumpur semakin meninggi yang membuat debit air menjadi berkurang tampungannya," terang Khoirudin.

Khoirudin pun menegaskan bahwa pengerukan sungai harus dilakukan secara rutin, terutama menjelang musim hujan. Ia pun mengingatkan bahwa penanganan banjir merupakan tanggung jawab bersama seluruh masyarakat Jakarta.

"Karena memang endapan itu mengalir bersama aliran air. Jadi, pengerjaan banjir terus kita lakukan," tutup Khoirudin.

Baca Juga: NasDem-PKS Diprediksi Tetap Dukung Prabowo Hingga Akhir, Tapi Bakal Beralih di 2029?

36 RT Masih Terendam

Pada Rabu siang, banjir masih merendam 36 rukun tetangga (RT) di tiga wilayah Jakarta. Banjir ini dikarenakan air kiriman dari wilayah Bogor yang sempat diguyur hujan deras.

"Kami masih mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan (banjir) di setiap wilayah," kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Mohamad Yohan saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.

Warga melintasi banjir di kawasan Cililitan, Jakarta, Selasa (4/3/2025). [ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/agr]
Warga melintasi banjir di kawasan Cililitan, Jakarta, Selasa (4/3/2025). [ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Guma]

Yohan mengatakan hingga pukul 12.00 WIB jumlah RT yang terdampak banjir terus berkurang dan saat ini tinggal 36 RT dari puncaknya pada Selasa (4/3) yang mencapai 122 RT di empat kota administrasi.

Ketinggian air kata Yohan, pun terus menyusut dan kini paling tinggi berada di Kelurahan Bintaro dan Kebon Baru, Jakarta Selatan, dengan kedalaman tertinggi dua meter.

"Kami mencatat saat ini genangan terjadi di 36 RT yang terdiri dari Jakarta Barat 9 RT, Jakarta Selatan 13 RT dan Jakarta Timur 14 RT," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI