Suara.com - Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Tengah, Meki Nawipa dan Deinas Geley, harus rela berbagi tempat tinggal di rumah dinas setelah Kembali dari retret kepala daerah di Kompleks Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah (Jateng).
Pasalnya hingga saat ini, Provinsi Papua Tengah belum menyediakan rumah dinas bagi Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Tengah. Meski begitu, keduanya saat ini hanya tinggal berbeda kamar saja.
Meski begitu, keduanya mengaku rela berbagi rumah untuk mewujudkan cita-cita dalam membangun Papua Tengah.
"Kami berdua tinggal di satu rumah, hanya berbagi kamar saja. Tapi itu dalam rangka membangun Provinsi Papua Tengah dan mewujudkan visi dan misi kami," kata Meki seperti dikutip Wagadei.id, saat memberikan sambutan ketika Ibadah Syukur Pelantikan Gubernur dan Wagub Papua Tengah, Rabu, (5/3/2025).
Nawipa mengemukakan bahwa tinggal bersama dalam satu atap bukan hal yang baru bagi mereka, karena keduanya sudah saling mengenal cukup lama.
"Kami berdua bukan baru kenal, sudah cukup lama hubungan ini terjalin. Makanya, kami berdua memilih tinggal satu rumah dan hanya bagi kamar saja,” katanya.
![Gubernur dan Wagub Papua Tengah, Meki Fritz Nawipa dan Deinas Geley saat kampanye bersama di Pilkada 2024 silam. [Akun IG relawanmepa]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/03/05/23680-gubernur-dan-wagub-papua-tengah.jpg)
Untuk diketahui, rumah dinas yang ditempati mereka berdua merupakan bekas rumah jabatan Sekda Kabupaten Nabire yang pernah dialihfungsikan menjadi Kantor KONI Papua Tengah.
Kemudian rumah tersebut beralih fungsi menjadi rumah dinas Pj Gubernur Provinsi Papua Tengah dan ditempati oleh Ribka Haluk dan juga Anwar Harun Damanik.
Sebelumnya juga terungkap bahwa saat kedatangan keduanya dari retret di Magelang tidak memperkenankan dilakukan penjemputan oleh massa pendukung dan juga konvoi keliling kota.
Baca Juga: Masyarakat Papua Tengah Sambut Gembira Pelantikan Meki-Deinas: Kita Semua Pemenang!
Ketua Umum Tim Relawan MeGe, Alexander Gobai mengatakan bahwa pasangan tersebut fokus membangun provinsi yang baru berumur dua tahun itu.
"Kami tidak ingin hamburkan anggaran dengan acara seremonial yang tidak perlu. Karena Provinsi ini masih dalam tahap awal, kita perlu menanamkan pondasi yang baik demi kesejahteraan masyarakat Papua Tengah,” katanya.