Suara.com - Para pemimpin Arab yang bertemu di Mesir akan menyetujui usulan balasan terhadap seruan Presiden Donald Trump agar Jalur Gaza dikosongkan dan diubah menjadi destinasi pantai.
KTT hari Selasa diselenggarakan oleh Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi.
Mesir telah mengembangkan rencana alternatif di mana warga Palestina akan direlokasi ke daerah aman di dalam Gaza yang dilengkapi dengan rumah mobil dan tempat berlindung sementara kota-kotanya dibangun kembali.
Hamas akan menyerahkan kekuasaan kepada pemerintahan sementara yang terdiri dari para politikus independen hingga Otoritas Palestina yang direformasi dapat mengambil alih kendali.
Baca Juga: Disuruh Pensiun, PNS Pasar Modal AS Disuruh Resign Ditawari Uang Pesangon Rp 815 Juta
Presiden Palestina Mahmoud Abbas, penentang Hamas, menghadiri KTT tersebut.
Israel telah mengesampingkan peran apa pun bagi Otoritas Palestina di Gaza dan bersama dengan Amerika Serikat telah menuntut pelucutan senjata Hamas.
Gencatan senjata yang rapuh yang terjadi pada bulan Januari sementara itu berada dalam ketidakpastian dan perang dapat berlanjut.
Trump mengejutkan wilayah tersebut bulan lalu ketika ia menyarankan sekitar 2 juta penduduk Gaza dimukimkan kembali di negara lain.
Ia mengatakan Amerika Serikat akan mengambil alih kepemilikan wilayah yang dilanda perang dan membangunnya kembali menjadi "Riviera" Timur Tengah.
Baca Juga: Kebijakan Tarif Trump Picu Kekhawatiran Pasar: Wall Street Anjlok, IHSG Siap-siap Turun Lagi?
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyambut baik usulan tersebut, yang ditolak mentah-mentah oleh Palestina, negara-negara Arab, dan pakar hak asasi manusia, yang mengatakan bahwa usulan tersebut kemungkinan akan melanggar hukum internasional.