Cara Menolong Korban Hipotermia yang Renggut Nyawa 2 Pendaki Carstensz Papua!

Riki Chandra Suara.Com
Selasa, 04 Maret 2025 | 16:01 WIB
Cara Menolong Korban Hipotermia yang Renggut Nyawa 2 Pendaki Carstensz Papua!
ilustrasi kedinginan (freepik.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dua pendaki Carstensz Papua meninggal dunia saat melakukan ekspedisi pada Sabtu (1/3/2025). Kedua korban merupakan pendaki perempuan yang berada dalam rombongan yang sama dengan penyanyi Fiersa Besari.

Kedua pendaki tersebut adalah Lilie Wijayanti dan Elsa Laksono. Keduanya diduga mengalami hipotermia saat dalam perjalanan turun dari puncak Carstensz Pyramid, yang dikenal sebagai salah satu jalur pendakian ekstrem di Indonesia.

Dalam ekspedisi ini, rombongan terdiri dari 10 pendaki, termasuk Fiersa Besari, serta lima pemandu profesional. Saat berada di kawasan Lembah Kuning, setidaknya lima orang mengalami hipotermia. Tiga orang berhasil selamat, sementara Lilie dan Elsa tidak bisa bertahan.

Pendakian di pegunungan tinggi seperti Carstensz Papua memiliki risiko besar terhadap hipotermia, terutama saat cuaca ekstrem.

Menurut dokter spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), Faisal Parlindungan, hipotermia terjadi ketika suhu tubuh turun di bawah 35 derajat Celsius akibat paparan dingin dalam waktu lama.

Gejala hipotermia ringan (32-35°C) meliputi tubuh menggigil, kulit pucat, bicara melambat, serta denyut jantung dan pernapasan yang meningkat.

Pada tingkat sedang (28-32°C), gejalanya bisa semakin parah, seperti kehilangan kemampuan menghasilkan panas, kelemahan otot, hingga disorientasi. Jika suhu tubuh turun di bawah 28°C, penderita dapat mengalami kehilangan kesadaran hingga gangguan irama jantung yang mengancam nyawa.

Lantas, bagaimana menolong orang yang kena hipotermia?

Dalam situasi darurat seperti yang terjadi di Carstensz Pyramid, langkah pertama untuk menolong penderita hipotermia adalah membawanya ke tempat yang lebih hangat dan terlindung dari angin, hujan, atau salju.

Jika pakaian yang dikenakan basah, segera ganti dengan pakaian kering dan bungkus tubuh korban dengan jaket atau sleeping bag.

"Jika memungkinkan, gunakan selimut darurat atau kompres hangat di area seperti ketiak, leher, dan selangkangan untuk mempercepat proses pemulihan suhu tubuh," kata dokter Faisal, dikutip dari Antara, Selasa (4/3/2025).

Selain itu, penderita hipotermia yang masih sadar disarankan untuk mengonsumsi makanan tinggi kalori serta minuman hangat tanpa kafein atau alkohol guna membantu tubuh menghasilkan panas.

Jika kondisi korban semakin memburuk, segera lakukan resusitasi jantung paru (RJP) dan cari bantuan medis secepat mungkin.

Kasus meninggalnya pendaki di Carstensz Papua ini menjadi pengingat bagi para pendaki untuk selalu waspada terhadap kondisi cuaca ekstrem dan memahami cara menangani hipotermia agar kejadian serupa bisa dicegah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI