Suara.com - Banjir bandang susulan di Puncak Bogor, tepatnya di Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat kembali terjadi menyebabkan seorang balita menjadi korban.
Berdasarkan informasi yang diterima Suara.com, banjir susulan hinggal longsor terjadi pada Senin (3/3/2025) malam di Puncak Bogor.
Kepala Desa Tugu Selatan, Eko Windiana saat dihubungi wartawan mengatakan, curah hujan yang masih tinggi menyebabkan banjir susulan hingga longsor.
Salah satu balita kata Eko menjadi korban material longsor yang menerjang rumah tempat tinggalnya.
Baca Juga: Duka Puncak Bogor, Asep Mulyana Ditemukan Meninggal Usai Terseret Banjir Bandang
"Perkampungan yang kemarin terkena dampak kembali banjir susulan," ujarnya.
Menurutnya, ada penambahan satu rumah yang tergerus longsor. "Untuk balita alhamdulillah selamat," katanya.

Bencana Alam di Bogor
Diketahui, berdasarkan laporan terkini dari tim BPBD Kabupaten Bogor yang diterima, diketahui banjir sudah mulai surut setelah sebelumnya menggenangi sejumlah kecamatan, termasuk Kecamatan Rumpin, Bojong Gede, dan Cisarua.
Tercatat oleh tim petugas reaksi cepat BPBD Kabupaten Bogor satu unit rumah dan satu pondok pesantren yang terdampak banjir di Desa Sukasari, Kecamatan Rumpin.
Baca Juga: Kebakaran Hutan Terus Meluas di Jepang
Kemudian, di Desa Rawapanjang, Kecamatan Bojong Gede tercatat ada sebanyak 137 rumah dengan jumlah korban terdampak total 547 orang warga. Sementara itu, di Desa Tugu Selatan, sebanyak 119 rumah terendam dengan 423 jiwa terdampak.
Sekedar informasi tambahan, hujan dengan intensitas tinggi di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Senin (3/3) malam, membuat tinggi muka air (TMA) Sungai Ciliwung di Bendung Katulampa Kota Bogor kembali menyentuh angka 170 centimeter (cm) atau berstatus Siaga 2.
Petugas Bendung Katulampa, Andi Sudirman menyebutkan, kondisi itu terjadi pada pukul 23.00 WIB dengan debit air mencapai 339.679 liter per detik.
Ketinggian muka air Bendung Katulampa bahkan sempat menyentuh angka 220 cm atau berstatus Siaga 1 pada Minggu (2/3) pada pukul 21.33 WIB dengan debit air mencapai 514.659 liter per detik.
Namun beberapa menit kemudian, TMA di Bendung Katulampa surut menjadi 160 cm atau berstatus Siaga 2 pada pukul 22.15 WIB, dengan debit air 307.467 liter per detik dan terus berangsur surut menjadi normal.