Banjir Bandang Susulan Kembali Terjadi di Puncak Bogor, Satu Balita Dikabarkan Jadi Korban

Andi Ahmad S Suara.Com
Selasa, 04 Maret 2025 | 04:27 WIB
Banjir Bandang Susulan Kembali Terjadi di Puncak Bogor, Satu Balita Dikabarkan Jadi Korban
Ilustrasi bencana alam di Puncak Bogor. [ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/foc].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Banjir bandang susulan di Puncak Bogor, tepatnya di Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat kembali terjadi menyebabkan seorang balita menjadi korban.

Berdasarkan informasi yang diterima Suara.com, banjir susulan hinggal longsor terjadi pada Senin (3/3/2025) malam di Puncak Bogor.

Kepala Desa Tugu Selatan, Eko Windiana saat dihubungi wartawan mengatakan, curah hujan yang masih tinggi menyebabkan banjir susulan hingga longsor.

Salah satu balita kata Eko menjadi korban material longsor yang menerjang rumah tempat tinggalnya.

"Perkampungan yang kemarin terkena dampak kembali banjir susulan," ujarnya.

Menurutnya, ada penambahan satu rumah yang tergerus longsor. "Untuk balita alhamdulillah selamat," katanya.

Tangkapan Layar Wilayah Puncak Bogor dikepung Banjir (Ist)
Tangkapan Layar Wilayah Puncak Bogor dikepung Banjir (Ist)

Bencana Alam di Bogor

Diketahui, berdasarkan laporan terkini dari tim BPBD Kabupaten Bogor yang diterima, diketahui banjir sudah mulai surut setelah sebelumnya menggenangi sejumlah kecamatan, termasuk Kecamatan Rumpin, Bojong Gede, dan Cisarua.

Tercatat oleh tim petugas reaksi cepat BPBD Kabupaten Bogor satu unit rumah dan satu pondok pesantren yang terdampak banjir di Desa Sukasari, Kecamatan Rumpin.

Baca Juga: Duka Puncak Bogor, Asep Mulyana Ditemukan Meninggal Usai Terseret Banjir Bandang

Kemudian, di Desa Rawapanjang, Kecamatan Bojong Gede tercatat ada sebanyak 137 rumah dengan jumlah korban terdampak total 547 orang warga. Sementara itu, di Desa Tugu Selatan, sebanyak 119 rumah terendam dengan 423 jiwa terdampak.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI