Trump Undang Eks Sandera Hamas yang Mengaku Alami Penyiksaan saat Ditahan

Bella Suara.Com
Selasa, 04 Maret 2025 | 04:05 WIB
Trump Undang Eks Sandera Hamas yang Mengaku Alami Penyiksaan saat Ditahan
Ilustrasi - Tangkapan Layar Momen Kelompok perlawanan Palestina, Hamas, telah menyerahkan tiga sandera Israel pertama kepada Palang Merah Internasional [X]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengundang Eli Sharabi, seorang sandera Israel yang baru saja dibebaskan, ke Gedung Putih setelah mendengar kisah menyedihkan yang ia alami selama 16 bulan dalam tahanan Hamas.

Eli Sharabi, yang dibebaskan bulan lalu setelah diculik sejak Oktober 2023, dijadwalkan bertemu dengan Presiden Trump pada hari Selasa, menurut pernyataan saudaranya, Sharon, kepada surat kabar Israel Haaretz.

Dalam sebuah wawancara dengan Channel 12 Israel, Sharabi mengungkapkan penderitaan yang dialaminya, termasuk penyiksaan, kelaparan, serta dipukuli dan dirantai oleh para penculiknya. Setiap kali kondisi tahanan pejuang Hamas di penjara Israel diperketat, ia dan sandera lainnya mengalami perlakuan yang semakin brutal.

Cuplikan wawancara tersebut kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan ditunjukkan kepada Presiden Trump, yang dikabarkan sangat terkejut.

Baca Juga: Trump Tegaskan AS Tak Perlu Khawatir Berlebihan terhadap Putin

“Undangan ini memberikan inspirasi. Menghangatkan hati bahwa Trump memahami urgensi situasi ini. Saya berharap pertemuan ini akan membantu membawa sandera lainnya pulang,” ujar Sharon.

Sharabi dan beberapa mantan sandera lainnya akan terbang ke Washington D.C. dengan pesawat yang disediakan oleh Miriam Adelson, seorang warga Israel-Amerika yang juga merupakan donor utama Trump. Mereka dijadwalkan berbicara langsung dengan Trump mengenai pentingnya mempercepat negosiasi pembebasan sandera lainnya.

Keluarga Sharabi mengungkapkan bahwa sebelum diculik dari rumahnya di Kibbutz Be’eri pada 7 Oktober, para penculiknya terlebih dahulu menembak mati anjingnya dan membunuh istri serta kedua putrinya yang masih remaja. Kakaknya, Yossi, yang juga disandera, tewas tahun lalu di Gaza akibat serangan tentara Israel yang menghantam sebuah gedung tempat ia ditahan.

Selama dalam tahanan, Sharabi kehilangan 40% berat badannya akibat kelaparan dan kondisi buruk yang dialaminya, menurut laporan Times of Israel.

Sharabi dibebaskan dalam tahap pertama kesepakatan gencatan senjata yang menghasilkan pembebasan 29 sandera lainnya serta pemulangan delapan jenazah warga Israel. Namun, hingga saat ini, masih ada 59 sandera yang diyakini berada dalam tawanan Hamas di Jalur Gaza.

Baca Juga: Trump: Khawatirkan Kriminal, Bukan Putin! Pernyataan Kontroversial Picu Ketegangan Baru

Dalam pertemuan dengan Trump, Sharabi dan para mantan sandera lainnya akan menyampaikan pentingnya melanjutkan negosiasi pembebasan sandera serta mencari solusi atas konflik yang masih berlangsung.

Undangan dari Trump ini menunjukkan kepeduliannya terhadap para korban dan diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam upaya pembebasan sandera yang masih tertahan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI