Suara.com - Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Andri Santosa mendorong masyarakat untuk beralih dari penggunaan air yang dibeli dalam jerigen. Ia meminta agar warga segera beralih ke air perpipaan yang disediakan Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya.
Meski PAM Jaya per Januari 2025 ini telah menaikkan tarifnya, Andri menyebut biayanya lebih murah ketimbang membeli air jerigen. Apalagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) bisa mendapatkan bantuan pembayaran tarif.
"Tarif yang dikeluarkan, penyesuaian oleh PAM JAYA itu tentunya jauh lebih murah daripada beli air jeriken atau gerobak," ujar Andri kepada wartawan, Senin (3/3/2025).
Di satu sisi, mengakui BUMD DKI Jakarta itu harus terus meningkatkan pelayanan untuk para pelanggan. Termasuk juga memperhatikan segi ekonomi yang bertujuan mendapatkan keuntungan.
Baca Juga: Imbas Kali Ciliwung Luber, 42 RT di Jakarta Kebanjiran
"PAM JAYA tidak bisa meninggalkan juga sisi bisnis, tapi juga harus mengutamakan pelayanan sebagai kakinya Pemprov DKI Jakarta," ucap dia.
Karena itu, ia tak persoalkan keputusan PAM Jaya melakukan penyesuaian tarif. Apalagi, 17 tahun terakhir PAM JAYA tidak menaikkan biaya untuk para pelanggan.
Asalkan, nantinya keuntungan lebih yang didapat nanti dimanfaatkan kembali untuk mempercepat perluasan jaringan air perpipaan di Jakarta.
"Karena sekitar 17 tahun ya, tidak pernah ada penyesuaian," pungkas Andri.
Baca Juga: Banjir Jakarta: 38 RT Terendam, Masih Berpotensi Meluas