- Tahun 1994: Raih kontrak strategis produksi seragam militer untuk NATO dan Jerman. Memperoleh sertifikasi internasional.
- Tahun 1998: Selamat dari krisis moneter dengan pertumbuhan 8x lipat kapasitas produksi.
- Tahun 2013: Melantai di Bursa Efek Indonesia (kode SRIL) dengan valuasi signifikan.
Penurunan & Kepailitan
- Tahun 2021: Masuk Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) akibat gagal bayar MTN senilai USD.
- Tahun 2024: Dinyatakan pailit oleh PN Niaga Semarang karena utang ke PT Indo Bharta Rayon.
- Maret 2025: Tutup operasional dengan PHK >10.000 pekerja.
Pencapaian Tertinggi
- Pemasok seragam militer untuk 35 negara.
- Produsen tekstil terbesar di Asia Tenggara.
- Mempekerjakan 30.000 karyawan puncak.
Perjalanan Sritex mencerminkan dinamika industri tekstil Indonesia dari era Orde Baru hingga tantangan ekonomi global abad 21.