Pemimpin Houthi Bongkar Pelanggaran Israel dan Konspirasi AS di Timur Tengah

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Minggu, 02 Maret 2025 | 19:09 WIB
Pemimpin Houthi Bongkar Pelanggaran Israel dan Konspirasi AS di Timur Tengah
Peta kawasan Timur Tengah [Suara.com/Google Maps]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Abdul Malik al-Houthi, Pemimpin gerakan Ansarullah Yaman, mengatakan Yaman terus memantau pelaksanaan perjanjian gencatan senjata di Jalur Gaza, seraya menambahkan bahwa Yaman menyaksikan sejauh mana "musuh Zionis itu luput dari pemenuhan kewajibannya.

"Rezim Zionis menggunakan dukungan Amerika Serikat untuk melanggar perjanjian tersebut," kata al-Houthi.

Menurut jaringan berita al-Maseera, al-Houthi mengatakan bahwa kegagalan musuh untuk menarik diri dari poros Rafah merupakan pelanggaran yang jelas terhadap perjanjian masa lalu antara Mesir dan musuh Zionis.

"Kegagalan penjajah untuk menarik diri dari poros Rafah merupakan ancaman berbahaya bagi bangsa Palestina dan pemerintah serta tentara Mesir," tambahnya.

Baca Juga: Seruan Hamas: Banjiri Al-Aqsa Selama Ramadan, Lawan Pembatasan Israel!

Pemimpin gerakan Ansarullah itu menekankan bahwa "musuh" itu belum memenuhi sebagian besar kewajibannya, terutama yang berkaitan dengan masalah kemanusiaan, dan juga menghindari pemenuhan kewajiban lainnya, termasuk menarik diri dari poros Rafah.

Al-Houthi mengatakan bahwa Israel belum sepenuhnya mundur dari Lebanon selatan, dan ini merupakan pendudukan dan ancaman bagi bangsa Lebanon serta pelanggaran kedaulatan Lebanon.

Ia mengatakan bahwa rezim Zionis tengah bergerak maju di tiga provinsi selatan Suriah dan menduduki lebih banyak wilayah setiap hari.

"Musuh Zionis dan Amerika Serikat berusaha untuk menegakkan kebolehan pelanggaran hak-hak Umat Islam dan mereka berharap tidak ada seorang pun yang akan menanggapi agresi mereka dan menghadapinya," pungkasnya.

Baca Juga: "Era Kezaliman Baru": Menlu Jerman Kecam Trump Soal Ukraina

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI