Perwakilan dari massa kemudian memcoba melakukan negosiasi kembali. Namun massa malah mendapat makian dan bentakan.
“Intel gabungan menyampaikan informasi baru bahwa radius 1.000 meter dari tamu VVIP harus steril dari bahaya,” ujarnya.
Bahkan massa ditempatkan di dalam kuburan, tempat di mana mereka digiring agar bisa melakukan negoisasi. Negoisasi terus dicoba dilakukan namun tetap tidak ada hasil. Mereka sama sekali tidak diperbolehkan menggelar aksi di depan gerbang Akmil Magelang.
Usai melakukan salat Jumat, massa tetap ngotot melakukan aksi di seberang gerbang Akmil Magelang. Akibat penjagaan mulai kendur udai salat Jumat, massa bisa menduduki lokasi aksi di seberang gerbang Akmil.
Hingga akhirnya petugas keamanan kembali melakukan aksi represif. Bahkan, kata Enrille, beberapa massa aksi semoat mengalami luka akibat hal tersebut.
“Aksi tetap dilaksanakan dengan menyiram bendera menggunakan air kembang dengan doa, kemudian diakhiri dengan Indonesia Raya,” ujar dia.