Pernyataan Ahok lain yang mengundang kontroversi lainnya ialah permintaan agar Kementerian BUMN sebagai induk Pertamina dibubarkan.
Tak asal bicara, dia punya alasan soal itu. "Ini BUMN sudah beranak, cucu, cicit, canggah, seenaknya itu di bawah. Bagi bonus seenaknya. Kami enggak bisa kontrol lagi karena enggak punya orang," ujarnya pada kesempatan tersebut.
Ahok juga sempat membongkar fasilitas mewah yang didapatkan jajaran direksi dan komisaris berupa artu kredit dengan limit hingga Rp30 miliar. Ia mengusulkan fasilitas itu dicabut agar Pertamina bisa lebih hemat.
"Kalau berani memakai, ya harus berani buka [laporan belanja]. CC [credit card] itu yang direksi auto debit dari bank setiap ada tagihannya. Tidak jelas. Makanya kalau enggak mau lapor dan jelaskan, iya tutup saja," ujar Ahok pada Kamis (17/6/2021)
Perjalanan Ahok sebagai Komut Pertamina berakhir pada 2 Februari 2024, setelah dia memutuskan untuk mengundurkan diri.