Suara.com - Mantan Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ikut angkat bicara mengenai kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang periode 2018-2023.
Ahok yang pernah menjabat sebagai Komut PT Pertamina dari 2019 sampai 2024 siap dipanggil Kejaksaan Agung (Kejagung). "Makanya kalau saya, senang kalau Jaksa mau panggil," ujarnya dikutip dari kanal YouTube Liputan6, Minggu (2/3/2024).
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga menyampaikan siap buka-bukaan di sidang terbuka tersebut. Ahok mengaku punya rekaman saat memimpin rapat di Pertamina. "Saya punya rekaman suara rapat semua. Saya cuman minta Pak Jaksa sidang terbuka di Republik ini," katanya.
Dia meminta rekaman rapat diputar di sidang terbuka, agar semua masyarakat bisa mendengarnya. "Saya siap. Saya senang membantu dan saya senang kalau di sidang itu semua rekaman rapat saya diputar biar seluruh rakyat Indonesia mendengarkan apa yang terjadi di Pertamina, apa yang saya marah-marah di dalam," katanya.
Rekam Jejak Ahok di Pertamina
Ahok diangkat menjadi Komut PT Pertamina pada November 2019. Erick Thohir yang mengangkatnya melalui surat keputusan (SK) Menteri BUMN.
Keputusan pengangkatan Ahok menjadi Komut PT Pertamina sempat diwarnai pro dan kontra. Meski begitu, alumni Universitas Trisakti jurusan Teknik Geologi tetap menjabat.
Dia bertugas mengurusi menajamen di Pertamina. "Tugas saya bukan mencampuri bisnis Pertamina. Tugas saya mengurusi manajemennya. Beliau [Nicke] yang mengurusi bisnisnya,” beberapa waktu yang lalu.
Saat menjabat sebagai Komut PT Pertamina, Ahok dikenal blak-blakan masalah di Pertamina. Dia pernah mengungkap hambatan yang dialami dalam transformasi internal perusahaan minyak plat merah.
Baca Juga: Sempat Bongkar Borok Pertamina, Segini Kekayaan Ahok Saat Jabat Komisaris Utama
Pernyataan ini ia sampaikan lewat dialog bersama WNI di Amerika Serikat di kanal Youtube Amerika Bersatu.