Rampung Juli 2025, Indonesia Bakal Punya Sekolah Tinggi Ilmu Konghucu Negeri Pertama

Chandra Iswinarno Suara.Com
Sabtu, 01 Maret 2025 | 05:45 WIB
Rampung Juli 2025, Indonesia Bakal Punya Sekolah Tinggi Ilmu Konghucu Negeri Pertama
Plt Irjen Kemenag Faisal Ali Hasyim saat meninjau pembangunan STIAKIN di Pangkalpinang, Bangka Belitung. [Kemenag[
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dalam waktu dekat, Indonesia akan memiliki sekolah tinggi khusus untuk memperdalam Agama Konghucu yang langsung berada di bawah Kementerian Agama (Kemenag)

Plt Inspektur Jenderal Kementerian Agama (Irjen Kemenag) Faisal Ali Hasyim mengemukakan pembangunan Sekolah Tinggi Ilmu Agama Konghucu Indonesia Negeri (STIAKIN) ditargetkan rampung pada Juli 2025.

"Pembangunan ini ditargetkan selesai bulan Juli, harapannya tahun ini sudah ada mahasiswa baru yang kita terima, sekolah dan kuliah di sini," katanya, Jumat (28/2/2025).

Untuk saat ini, progres pembangunan STIAKIN yang dibangun di Pangkalpinang, Bangka Belitung sudah mencapai sekitar 40 persen dari target yang dicanangkan.

Baca Juga: Perjalanan Spiritual Dian Sastro yang Dituding Musyrik: Sempat Belajar Buddha hingga Konghucu

Faisal mengungkapkan dengan keberadaan sekolah tersebut, melengkapi keberadaan sekolah keagamaan di Indonesia.

Ia mengemukakan saat ini, pemerintah sudah memiliki sekolah tinggi keagamaan yang lain seperti, Islam, Hindu, Buddha, Kristen dan Katolik.

"Semoga keberadaan sekolah ini bisa membantu umat Konghucu dan bagian upaya menguatkan toleransi di Indonesia," katanya.

Untuk diketahui, STIAKIN tersebut dibangun di atas lahan seluas 29 ribu meter persegi yang berada di Kawasan Tanjung Bunga, Pangkalpinang dengan skema proyek Multiyears.

Periode pembangunannya sendiri diproyeksi rampung dalam jangka Waktu 9 bulan, terhitung mulai Oktober 2024 hingga Juli 2025.

Baca Juga: 3 Cara Rayakan Imlek ala Warga Lokal Hongkong, Penduduk Konghucu Terbanyak Dunia

Pemilihan Bangka Belitung sebagai lokasi STIAKIN pertama di Indonesia, karena demografi umat Konghucu di provinsi tersebut merupakan terbesar di Indonesia.

STIAKIN direncanakan bakal membuka 3 program studi, yaitu Pendidikan Komunikasi Publik, Pendidikan Agama untuk Penyuluh Agama Khonghucu dan Pendidikan Agama untuk Guru Agama Konghucu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI