Masyarakat adat Muara Badak mayoritas bekerja sebagai petani tambak dan nelayat laut. Dalam sebulan, penghasilan yang didapatkan mereka tidak sampaii Rp5 juta. Penghasilan yang didapatkan sekarang semakin kecil seiring dengan perubahan iklim yang menyebabkan cuaca ekstrem dan kerusakan mangrove. Para nelayan terpaksa tidak melaut dan hasil panen petani tambak menurun drastis.
Kondisi diperparah dengan taraf pendidikan masyarakat adat Muara Badak yang tergolong masih rendah. Zulkarnain mengaku menemui banyak petani tambak dan nelayan laut merupakan lulusan SD atau SMP.
"Dari segi kesejahteraan masih jauh, pendidikan juga masih rendah. Jadi mereka sangat terbantu dengan bantuan beasiswa Baznas ini," ujar Zulkarnain.

Zulkarnain bercerita, saat ia dan timnya melakukan survei ke Muara Badak membawa kabar bantuan beasiswa Baznas, masyarakat setempat sangat senang dan antusias menyambut program yang akan dijalankan. Terlebih program tersebut memberikan manfaat yang besar untuk alam dan perekonomian masyarakat.
"Mereka sudah bersiap menyiapkan fasilitas buat pelatihan, antusias menggerakkan massa. Mereka sangat terbuka menyambut Jejak Baik Pohon dan Baznas," ujar Zulkarnain.
Dengan bantuan dana zakat yang dikumpulkan oleh Baznas, Zulkarnain berharap dapat membantu melestarikan alam dan meningkatkan pendapatan masyarakat setempat. Saat ini Jejak Baik Pohon sedang mematangkan program pelatihan dan pelestarian alam ini, ia berharap program ini akan segera dimulai dalam waktu dekat.
Zulkarnain dan tim berencana menjadikan program ini sebagai program yang berkelanjutan, tidak hanya dilakukan selama mendapatkan bantuan dana dari Baznas saja melainkan bisa terus bergulir dan menular ke daerah lainnya.
Menularkan Kebaikan, Melahirkan Muzaki
Mimpi Jejak Baik Pohon menjadikan wanamina berkelanjutan di Muara Badak dan menular ke berbagai wilayah lain di Indonesia ternyata juga diharapkan oleh para peneliti sebelumnya.
Pada tahun 2023, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melakukan riset bekerja sama dengan organisasi iklim CarbonEthics terkait penerapan wanamina untuk kelestarian alam dan pemberdayaan masyarakat pesisir yang terdampak perubahan iklim. Hasil riset menunjukkan implementasi wanamina terbukti meningkatkan kemampuan tanaman mangrove sebanyak lima kali lebih besar dibandingkan dengan hutan terestrial.
Tak hanya sampai di situ, wanamina juga memberikan dampak ganda berupa penambahan serapan karbon dari rumput laut. Keunggulan lainnya yang didapat adalah peningkatan pendapatan masyarakat pesisir dari budidaya rumput laut yang memiliki nilai ekonomis cukup tinggi.