Dalam diskusinya dengan mahasiswa, Rocky bahkan menyebut adanya anggapan bahwa Prabowo telah "kesirep" atau terhipnotis oleh pengaruh Jokowi.
Istilah tersebut mencerminkan kekecewaan publik terhadap pemerintahan baru yang dianggap belum menunjukkan arah kepemimpinan yang mandiri.
"Orang tak menduga bahwa ada bayang-bayang Jokowi di dalam pengarahan itu. Supaya itu tidak terlihat dan memang tidak etis sebetulnya, kalau dalam bahasa yang terlalu sadis, cawe-cawe Jokowi masih hadir di dalam kabinet Pak Prabowo," lanjut Rocky.
Namun, ia juga mengakui bahwa Prabowo mulai memberikan sinyal untuk mengoreksi hal ini. Salah satu pernyataan Prabowo yang dianggap sebagai indikasi perubahan arah adalah saat ia menegaskan bahwa anggota kabinetnya yang tidak mampu menjalankan tugas bisa mundur.
"Itu juga tanda yang bagus, tetapi tanda-tanda retorik itu harus diikuti dengan tindakan yang lebih kentara, supaya orang tahu bahwa jejak pikiran Pak Prabowo searah dengan tindakan politiknya," tutup Rocky. (Kayla Nathaniel Bilbina)