Tepi Barat Hadapi Dampak Serius dari Perang Gaza, Puluhan Warga Tewas

Bella Suara.Com
Jum'at, 28 Februari 2025 | 04:10 WIB
Tepi Barat Hadapi Dampak Serius dari Perang Gaza, Puluhan Warga Tewas
Pasukan Israel sedang menjalankan operasi di Tepi Barat Palestina [Foto: Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Konflik yang berkecamuk di Gaza kini berdampak serius di Tepi Barat. Kepala badan PBB untuk pengungsi Palestina, Philippe Lazzarini, menyatakan keprihatinannya terhadap situasi yang semakin memburuk di wilayah tersebut. Dalam pernyataannya di platform X pada Rabu (27/2), ia mengungkapkan bahwa lebih dari 50 orang, termasuk anak-anak, dilaporkan tewas sejak Israel memperluas operasi militernya di wilayah tersebut bulan lalu.

“Tepi Barat menjadi medan perang,” ujar Lazzarini, menekankan bahwa situasi ini harus segera dihentikan.

Militer Israel meluncurkan operasi besar terhadap militan Palestina di utara Tepi Barat lebih dari sebulan lalu, tepat setelah gencatan senjata diberlakukan di Jalur Gaza. Meskipun Israel telah menduduki wilayah ini sejak 1967 dan sering melakukan serangan terhadap kelompok militan, operasi saat ini merupakan yang terpanjang dalam dua dekade terakhir.

Pada Minggu (25/2), Israel mengumumkan bahwa pasukannya akan tetap berada di kamp-kamp pengungsi di utara Tepi Barat selama beberapa bulan ke depan. Puluhan ribu warga Palestina telah mengungsi akibat intensitas serangan yang terus meningkat.

Baca Juga: Hamas Serahkan Jenazah 4 Sandera Israel di Tengah Gencatan Senjata yang Rawan

Selain korban jiwa, infrastruktur publik di wilayah tersebut mengalami kerusakan parah. Lazzarini menyoroti penghancuran jalan dan pembatasan akses yang semakin memperburuk kondisi warga sipil. Diperkirakan sekitar 40.000 orang telah dipaksa meninggalkan rumah mereka, sebagian besar dari kamp-kamp pengungsi di wilayah utara.

“Ketakutan, ketidakpastian, dan kesedihan sekali lagi menang,” kata Lazzarini.

Ia juga mengungkapkan bahwa lebih dari 5.000 anak kehilangan akses pendidikan, dengan beberapa di antaranya telah absen dari sekolah selama lebih dari 10 minggu.

Selain itu, pasien mengalami kesulitan mengakses layanan kesehatan, sementara banyak keluarga terputus dari air, listrik, dan layanan dasar lainnya. Dengan meningkatnya jumlah warga yang bergantung pada bantuan kemanusiaan, lembaga-lembaga bantuan kini kewalahan dan mengalami kekurangan sumber daya.

Sejak perang di Gaza dimulai, pasukan Israel dan serangan pemukim dilaporkan telah menewaskan sedikitnya 900 warga Palestina di Tepi Barat, termasuk banyak militan, menurut Kementerian Kesehatan Palestina. Sementara itu, serangan Palestina dan bentrokan dalam operasi militer telah menyebabkan sedikitnya 32 warga Israel tewas dalam periode yang sama.

Baca Juga: Trump Pamer Video AI "Gaza Riviera" Mewah, Hamas Kecam Keras!

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI