PKB: AI Bukan Ancaman, Tapi Kunci Ekonomi Inklusif Indonesia

Bangun Santoso Suara.Com
Kamis, 27 Februari 2025 | 20:26 WIB
PKB: AI Bukan Ancaman, Tapi Kunci Ekonomi Inklusif Indonesia
Anggota Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKB Lukmanul Hakim. (bidik layar video)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menegaskan pentingnya pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) sebagai alat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan di Indonesia.

Anggota Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKB Lukmanul Hakim, menyatakan bahwa AI telah menjadi fondasi utama dalam revolusi industri 4.0 dan akan semakin berperan dalam membentuk masa depan ekonomi global.

"Kita tahu bahwa hari-hari ini AI merupakan sebuah teknologi yang sangat penting, dan tentunya ini menjadi fokus bagi kita semua untuk kedepan menjadi bagian strategis dari pembangunan nasional kita," ujarnya di kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Kamis (27/2/2025).

Indonesia telah menginisiasi Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial (STRANAS KA) sebagai kerangka kebijakan untuk pemanfaatan AI dalam mendukung transformasi digital dan pengembangan ekonomi berbasis pengetahuan.

Baca Juga: Ade Sugianto Didiskualifikasi MK, PKB Gercep Cari Calon Pengganti di Pilkada Tasikmalaya

Namun, seiring dengan potensinya yang besar, AI juga menimbulkan tantangan serius, seperti ketimpangan akses terhadap teknologi dan infrastruktur AI, otomatisasi yang mengancam tenaga kerja tradisional, serta kurangnya kesiapan regulasi etika, akuntabilitas, dan transparansi dalam sistem AI.

PKB memandang AI bukan sebagai ancaman, tetapi sebagai alat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan.

"AI harus menjadi alat untuk kemajuan manusia, bukan sekadar teknologi yang menggantikan peran manusia," katanya.

Dalam upaya optimalisasi manufaktur dan rantai pasok melalui AI, penerapan AI dalam sektor manufaktur dapat meningkatkan efisiensi produksi hingga 25% dan mengurangi limbah bahan baku sebesar 15%.

Selain itu, nilai ekonomi digital Indonesia diproyeksikan mencapai 130 miliar dolar AS pada tahun 2025, dengan e-commerce sebagai salah satu pendorong utama.

Baca Juga: Anies Hadiri Pengukuhan Gerakan Rakyat, Jazuli PKB: Mudah-mudahan Lancar Gerakannya

PKB mendorong penguatan ekosistem AI untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui konsep AI as a Service (AIaaS), guna meningkatkan daya saing dan penetrasi pasar.

Lukmanul juga menekankan pentingnya kolaborasi antara AI dan manusia dalam pengambilan keputusan strategis.

"AI memiliki kemampuan untuk membaca dan menganalisis data, tetapi pada saat keputusan diambil, itu harus manusia sendiri yang mengambil keputusan," jelasnya.

Selain itu, PKB mendorong program reskilling dan upskilling tenaga kerja industri berbasis AI untuk memastikan pekerja dapat beradaptasi dengan teknologi baru.

Dengan pendekatan ini, PKB berharap pemanfaatan AI dapat menjadi katalisator bagi pembangunan ekonomi nasional yang berkeadilan dan inklusif, serta memastikan bahwa transformasi digital membawa manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia. (Kayla Nathaniel Bilbina)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI