Panglima TNI Minta Maaf, Tegaskan Bakal Tindak Pengawalnya yang Intimidasi Jurnalis

Kamis, 27 Februari 2025 | 17:11 WIB
Panglima TNI Minta Maaf, Tegaskan Bakal Tindak Pengawalnya yang Intimidasi Jurnalis
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto. (Vico - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menyatakan akan menindak pihak yang melakukan intimidasi terhadap seorang jurnalis media online, buntut menanyakan kasus penyerangan Polres Tarakan yang dilakukan oleh aparat TNI.

“Wah ini gak bener. Akan saya tindak,” ucap Agus saat dikonfirmasi awak media, Kamis (27/2/2025).

Agus juga menyampaikan permohonan maafnya atas peristiwa tersebut. Agus mengaku jika sama sekali tidak mengetahui soal hal tersebut. Pasalnya, peristiwa intimidasi yang dilakukan oleh tim pengawalan terjadi saat Agus menutup pintu mobil dan meninggalkan lokasi.

“Saya mohon maaf atas kejadian yang sangat saya sesalkan. Saya tidak tahu sama sekali,” kata Agus.

Baca Juga: Tanya Kasus Penyerangan Mapolres Tarakan, Jurnalis Malah Diancam Ajudan Panglima TNI: Ku Sikat Kau!

Agus juga meluruskan, jika intimidasi tersebut bukan dilakukan oleh ajudannya, melainkan tim pengawalan. Selama bertugas, Agus mengaku tidak memiliki ajudan.

“Saya gak punya ajudan dan gak pernah pakai ajudan. Mohon maaf itu pengawal dan segera akan saya tindak,” katanya.

Dua ajudan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dilaporkan terkait dugaan intimidasi terhadap jurnalis media nasional, Adhyasta Dirgantara.

Aksi pengancaman itu terjadi usai korban bertanya kepada Panglima TNI Agus tentang kasus penyerangan yang diduga melibatkan puluhan anggota TNI terhadap Mapolres Tarakan, beberapa waktu lalu.

Peristiwa pengancaman ini terjadi usai Agus menghadiri kegiatan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (27/2/2025).

Baca Juga: Panglima TNI Bakal Hukum Personel yang Terlibat Pengeroyokan di Deli Serdang

Adhyasta bercerita dirinya bersama jurnalis lainnya mendekati Agus yang hendak masuk ke dalam mobil.

Agus pun berhenti untuk meladeni pertanyaan dari wartawan. Usai wawancara dengan awak media, Agus pun meninggalkan lokasi.

Tiba-tiba, Adhyasta didatangi dua orang ajudan Panglima TNI. Salah satu ajudan berseragam TNI Angkatan Udara (AU) bertanya kepada Adhyasta.

"Ngapain kau? Emang enggak di-briefing?" tanya salah satu ajudan.

Ajudan Agus lainnya juga mendekati Adhyasta.

"Kutandai muka kau, ku sikat kau," bentaknya kepada Adhyasta.

"Kan saya nanya doang ke Panglima TNI, beliau juga berkenan menjawab," sahut Adhyasta.

Ajudan Agus yang berseragam TNI AU lalu menanyakan asal media Adhyasta.

"Dari mana kau?" tanya dia kepada Adhyasta.

Ajudan itu melihat Adhyasta menggunakan identitas pers Istana Kepresidenan dan Kompas.Com keduanya pun berlalu. Tak ada kekerasan fisik yang dialami korban dalam peristiwa ini.

AJI Kecam Aksi Intimidasi

Koordinator Komisi Keselamatan Jurnalis (KKJ) Erick Tanjung mengecam aksi intimidasi dan pengancaman yang dilakukan oleh dua ajudan Panglima TNI.

"Tindakan ajudan yang mengancam jurnalis itu menciderai kebebasan pers," kata Erick.

Erick mengingatkan segala hal yang menghambat kerja jurnalistik bisa dijerat pidana penjara.

"Anggota TNI pelaku intimidasi itu harus diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku," jelas Erick.

Sebagai informasi, Jenderal Agus merespons terkait insiden penyerangan Mapolres Tarakan. Dia menyebut para prajurit yang terlibat dalam penyerangan ini sudah diperiksa.

"Sudah nggak ada masalah, Pangdam dengan pimpinan dari Polri sudah membuat langkah-langkah dan semuanya sudah selesai," kata Agus di Mabes Polri.

Agus menambahkan, pihak TNI akan mendalami kesalahan para prajurit lebih lanjut.

"Nanti kita lihat kesalahan, karena memang kejadiannya kan di tempat hiburan malam, pasti akan kita tindak kalau yang salah," tutur Agus.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI