FBI: Hacker Korea Utara Gasak Kripto Senilai Rp24 Triliun, Terbesar dalam Sejarah

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Kamis, 27 Februari 2025 | 15:13 WIB
FBI: Hacker Korea Utara Gasak Kripto Senilai Rp24 Triliun, Terbesar dalam Sejarah
Ilustrasi kripto.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Biro Investigasi Federal AS pada hari Rabu menuduh Korea Utara berada di balik pencurian aset digital senilai $1,5 miliar (Rp24 T) minggu lalu, pencurian kripto terbesar dalam sejarah.

"(Korea Utara) bertanggung jawab atas pencurian aset virtual senilai sekitar $1,5 miliar USD dari bursa mata uang kripto, Bybit," kata FBI dalam pengumuman layanan publik.

Biro tersebut mengatakan sebuah kelompok bernama TraderTraitor, yang juga dikenal sebagai Lazarus Group, berada di balik pencurian tersebut.

Dikatakan bahwa mereka "melanjutkan dengan cepat dan telah mengubah beberapa aset yang dicuri menjadi Bitcoin dan aset virtual lainnya yang tersebar di ribuan alamat di beberapa blockchain".

Baca Juga: Upbit Soroti Banyak Investor Salah Kaprah Soal Investasi dan Trading Kripto

"Diperkirakan aset-aset ini akan dicuci lebih lanjut dan akhirnya diubah menjadi mata uang fiat," FBI menambahkan.

Lazarus Group menjadi terkenal satu dekade lalu ketika dituduh meretas Sony Pictures sebagai balas dendam atas "The Interview," sebuah film yang mengejek pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.

Program perang siber Korea Utara sudah ada sejak pertengahan 1990-an.

Sejak itu, program tersebut telah berkembang menjadi unit perang siber beranggotakan 6.000 orang yang dikenal sebagai Biro 121 yang beroperasi dari beberapa negara, menurut laporan militer AS tahun 2020.

Baca Juga: Korut Tolak Denuklirisasi, Sebut Senjata Nuklir Amanat Konstitusi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI