Meski Trump dikenal kerap membuat keputusan kontroversial dalam kebijakan luar negerinya, Starmer tetap percaya bahwa Trump bisa dipercaya dalam menjaga hubungan strategis dengan Inggris.
“Saya memiliki hubungan baik dengannya. Kami telah bertemu dan berbicara di telepon. Hubungan antara Inggris dan AS ini sangat penting, telah terjalin lama, dan dibangun di atas sejarah panjang, termasuk dalam peperangan dan perdagangan bersama. Saya ingin hubungan ini semakin kuat,” kata Starmer.
Di tengah ketidakpastian ini, Starmer juga mengumumkan bahwa Inggris akan meningkatkan anggaran pertahanannya menjadi 2,5% dari PDB pada 2027, dengan target mencapai 3% pada awal 2030-an.
Sebagai langkah konkrit, Inggris mempertimbangkan untuk mengirim pasukan ke Ukraina guna mengamankan gencatan senjata. Namun, Starmer menolak menjawab apakah Rusia akan menyetujui kehadiran pasukan penjaga perdamaian Eropa.
“Saya tidak berbicara untuk Putin. Yang saya pertimbangkan adalah bagaimana memastikan perdamaian di Eropa dan Ukraina,” tegasnya.
Selain itu, langkah peningkatan anggaran pertahanan ini akan dibiayai dengan pemotongan anggaran bantuan luar negeri sebesar £6 miliar.
Di tengah upayanya membangun hubungan baik dengan Trump, Downing Street memberi isyarat bahwa Starmer akan menggunakan hubungan dekat Trump dengan Kerajaan Inggris sebagai strategi diplomatik.
Trump dikabarkan akan diundang kembali ke Inggris dalam kunjungan kenegaraan, yang akan menjadikannya satu-satunya pemimpin politik terpilih yang menerima dua sambutan kerajaan.
“Presiden Trump sangat menghormati Keluarga Kerajaan dan telah bertemu Raja Charles beberapa kali. Perdana Menteri pasti akan menyambut kedatangannya di Inggris di masa depan,” kata juru bicara Starmer.
Baca Juga: Perang Dagang Memanas! Trump Umumkan Tarif Baru untuk Produk Eropa
Menyusul pertemuan dengan Trump, para pemimpin Eropa akan berkumpul di London pada Minggu untuk membahas krisis keamanan, dengan Presiden Zelensky diperkirakan akan hadir.