"Kami harus memastikan tidak ada komplikasi yang membahayakan salah satu atau kedua bayi," terangnya.
Setelah melewati lima jam yang menegangkan, tim medis akhirnya berhasil memisahkan kedua bayi dengan selamat. Tepuk tangan kecil terdengar di ruang operasi.
Bukan untuk merayakan kemenangan pribadi, tapi sebagai wujud syukur atas keberhasilan misi mulia ini.
Usai dioperasi, kedua bayi langsung dipindahkan ke ruang Pediatric Intensive Care Unit (PICU) untuk pemantauan intensif.
Dokter spesialis anak, Dr. dr. Nadirah Rasyid Ridha, M.Kes, Sp.A(K) mengatakan, keadaan bayi pasca operasi dalam kondisi stabil. Namun pengawasan ketat terus dilakukan selama 24 jam pertama pasca operasi.
"Jika kondisinya membaik, mereka bisa dipindahkan ke ruang High Care," katanya.
Menurut Nadirah, operasi ini sangat menyentuh hati. Ia akhirnya bisa melihat dua bayi mungil itu tidur nyaman dengan terlentang, tak lagi berhadap-hadapan.
"Pasien ini adalah rujukan dari Konawe dan ditanggung oleh BPJS. Kami merasa terpanggil untuk memberikan pelayanan terbaik," ujarnya dengan mata berkaca.
Sementara, Direktur RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo, Profesor Syafri Kamsul Arif mengatakan, keberhasilan operasi ini bukan sekadar pencapaian medis. Melainkan bukti nyata dari komitmen mereka sebagai pusat rujukan di Kawasan Timur Indonesia.
Baca Juga: Enam Bayi Baru Lahir Meninggal Akibat Cuaca Dingin di Gaza
Ini adalah operasi pemisahan kembar siam kedua yang dilakukan oleh rumah sakit rujukan terbesar di bagian Timur Indonesia itu.