Pelajar di Papua Turun Lagi ke Jalan: 'Kami Butuh Pendidikan Gratis, Bukan Makan Gratis!'

Chandra Iswinarno Suara.Com
Rabu, 26 Februari 2025 | 13:38 WIB
Pelajar di Papua Turun Lagi ke Jalan: 'Kami Butuh Pendidikan Gratis, Bukan Makan Gratis!'
Aksi pelajar di Kabupaten Deiyai, Papua Tengah menolak MBG yang diikuti pelajar dari tingkat SD hingga SMA/SMK, Rabu (26/2/2025). [Suara.com/Elias]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aksi demonstrasi pelajar menolak program Makan Bergizi Gratis (MBG) Kembali digelar di Papua Tengah. Kali ini aksi tersebut digelar ribuan pelajar di Kabupaten Deiyai, Papua Tengah, Rabu (26/2/2024) pagi.

Demonstrasi penolakan MBG di Papua Tengah dilakukan gabungan pelajar dari SD, SMP, SMA, dan SMK. Gelombang aksi penolakan MBG bukan kali pertama terjadi di Papua.

Sebelumnya, pada Februari 2025, ribuan pelajar di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, serta sejumlah kabupaten lain seperti Yahukimo, Yalimo, Nabire, Dogiyai, dan Paniai, juga menggelar demonstrasi serupa.

Sementara aksi yang dilakukan di Deiyai dilaksanakan di halaman Kantor Bupati Deiyai.

Dalam orasinya, Korlap aksi menyatakan bahwa kebutuhan utama mereka akses terhadap pendidikan gratis dan fasilitas sekolah yang memadai, bukan makan gratis.

"Ia menegaskan bahwa yang dibutuhkan oleh generasi muda Papua adalah pendidikan gratis, bukan makanan gratis," katanya.

Sementara pada kesempatan tersebut, Kepala Sekolah SD YPPK Kigou Kabupaten Deiyai, Frans Pekei menyarankan agar dana yang dialokasikan untuk MBG dialihkan mendukung pendidikan gratis di wilayah tersebut.

Ia mengemukakan bahwa pemerintah pusat melalui berbagai kebijakan memang berupaya menunjukkan komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua, termasuk dalam bidang pendidikan dan kesehatan.

"Namun, di sisi lain, banyak pihak di Papua melihat bahwa kebijakan-kebijakan tersebut masih belum menyentuh akar masalah yang sebenarnya. Seperti, ketidakadilan dalam pengelolaan sumber daya alam, marjinalisasi ekonomi Orang Asli Papua (OAP), serta persoalan sosial dan politik yang lebih dalam," katanya.

Baca Juga: Pelajar SD hingga SMA se-Paniai Tolak MBG: Pendidikan Gratis di Papua Lebih Penting!

Tak hanya itu, ia mengemukakan bahwa aksi penolakan MBG yang dilakukan oleh pelajar dan masyarakat di Papua mencerminkan aspirasi mereka untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik dan gratis.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI