Suara.com - Presiden Prabowo Subianto secara resmi meluncurkan Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara pada Senin (24/2/2025). Dalam struktur kepemimpinan BPI Danantara, Rosan Roeslani ditunjuk sebagai CEO. Penunjukan tersebut membuat publik penasaran dengan saham milik Rosan Roeslani.
Diketahui bahwa Danantara akan bertanggung jawab atas pengelolaan aset dan kekayaan perusahaan-perusahaan milik negara (BUMN) dengan nilai yang mencapai US$900 miliar atau sekitar Rp15.000 triliun.
Pembentukan BPI Danantara menandai langkah strategis pemerintah dalam meningkatkan efisiensi dan optimalisasi aset negara agar dapat memberikan manfaat lebih besar bagi perekonomian nasional.
Selain memimpin lembaga ini, Rosan saat ini juga menjabat sebagai Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Dengan latar belakangnya sebagai pengusaha dan pengalaman diplomatiknya sebagai mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, Rosan memiliki kredibilitas dan kapasitas untuk mengelola investasi strategis dalam skala besar.
Profil Rosan Roeslani
Rosan Perkasa Roeslani adalah seorang pengusaha dan tokoh penting dalam dunia bisnis serta diplomasi Indonesia. Lahir pada 31 Desember 1968, ia dikenal sebagai sosok yang memiliki pengalaman luas di sektor keuangan, investasi, serta organisasi bisnis.
Selain aktif di dunia usaha, Rosan juga pernah menjabat sebagai Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia serta Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat.
Baca Juga: Erick Thohir Masih Punya Kendali Atas BUMN Meski Ada Danantara
Rosan Roeslani menempuh pendidikan tinggi di Universitas George Washington, Amerika Serikat, di mana ia memperoleh gelar di bidang keuangan dan bisnis. Latar belakang pendidikannya yang kuat di bidang ekonomi dan keuangan menjadi fondasi penting dalam kiprahnya di dunia investasi dan kepemilikan saham di berbagai perusahaan besar.