Ekonomi Israel Terpukul: Konflik di Gaza Picu Gelombang Pengangguran

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Rabu, 26 Februari 2025 | 11:59 WIB
Ekonomi Israel Terpukul: Konflik di Gaza Picu Gelombang Pengangguran
Warga Israel berujuk rasa (Foto: X@yunus_arslan_ya)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seperlima warga Israel yang terpaksa mengungsi dari rumah mereka setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 telah kehilangan pekerjaan, kata Institut Demokrasi Israel pada hari Selasa, menggarisbawahi biaya yang lebih luas bagi ekonomi Israel dari perang di Gaza.

Puluhan ribu warga Israel dievakuasi dari kota-kota dekat perbatasan Gaza dan Lebanon setelah serangan tersebut, yang segera diikuti oleh rentetan rudal dari gerakan Hizbullah yang didukung Iran di Lebanon selatan.

Sebagian besar menghabiskan waktu berbulan-bulan tinggal di akomodasi sementara di seluruh Israel, dibantu oleh subsidi pemerintah yang menambah miliaran dolar yang dihabiskan untuk militer selama perang, tetapi jauh dari pekerjaan dan mata pencaharian mereka.

Lebih dari sepertiga (39%), telah kembali ke rumah mereka, menurut survei yang dilakukan pada bulan Desember dan Januari oleh lembaga pemikir non-partisan IDI, sementara sebagian besar wilayah di utara yang menjadi sasaran pemboman Hizbullah selama berbulan-bulan masih sepi.

Baca Juga: Enam Bayi Baru Lahir Meninggal Akibat Cuaca Dingin di Gaza

Namun, 19% dari mereka yang bekerja sebelum perang tidak bekerja saat survei dilakukan, menurut survei oleh IDI, yang menyoroti biaya bagi ekonomi yang hanya tumbuh sebesar 1% pada tahun 2024. 3% lainnya dipanggil untuk menjalankan tugas militer cadangan.

Sekitar sepertiga rumah tangga Israel telah melaporkan penurunan pendapatan mereka sejak dimulainya perang, proporsi yang mencapai setinggi 44% di antara rumah tangga di utara, di mana aktivitas ekonomi dalam bisnis, pariwisata, dan sektor pertanian sangat terdampak.

Bank Israel mengatakan pada bulan Oktober bahwa perlambatan tajam pada aktivitas ekonomi di wilayah utara Israel sebagai akibat dari perang akan menambah tekanan pada ekonomi yang telah tertekan oleh pengeluaran yang lebih tinggi untuk pertahanan dan kekurangan tenaga kerja di sektor-sektor utama termasuk konstruksi.

Puluhan ribu pekerja Palestina yang kehilangan pekerjaan setelah Israel menutup perbatasan bagi mereka pada awal perang juga tetap menganggur, yang memberi tekanan pada keuangan Otoritas Palestina yang tegang, yang juga telah kehilangan sebagian besar pendapatan pajaknya.

Baca Juga: Pemimpin Oposisi Israel Mengatakan Mesir Harus Kelola Gaza Selama Delapan Tahun Pasca Perang

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI