Sebut Prabowo dan Megawati Gerah Upaya Pembegalan Partai, AHY: Politik Amoral dan Inkonstitusional!

Selasa, 25 Februari 2025 | 21:05 WIB
Sebut Prabowo dan Megawati Gerah Upaya Pembegalan Partai, AHY: Politik Amoral dan Inkonstitusional!
Foto Megawati dan Prabowo. (x/Dennysiregara7)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengenang pesan Presiden RI Prabowo Subianto kepadanya saat Demokrat menghadapi upaya pendongkelan partai oleh KSP Moledoko. Terlebih, AHY juga menyebut nama Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri. 

Hal itu disampaikan AHY dalam sambutannya di acara penutupan Kongres Demokrat ke-VI di Jakarta, Selasa (25/2/2025). 

"Di tengah badai itu saya ingat pesan bapak Prabowo Subianto. Kalau tidak salah di Kertanegara ketika itu beliau menyampaikan langsung kepada saya. Kurang lebih begini, 'Gus, saya juga tidak suka ada upaya pembegalan partai seperti itu'," kata AHY. 

AHY mengatakan, kalimat dari Prabowo sangat mengena di hatinya terlebih bagi keluarga besar Demokrat. 

Baca Juga: Feri Amsari Kritik Telak Raffi Ahmad dan Deddy Corbuzier Masuk Kabinet Prabowo: Jadi Republik Content Creator!

Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berpidato di acara penutupan Kongres Partai Demokrat ke-VI, Selasa (25/2/2025). (Suara.com/Bagaskara)
Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berpidato di acara penutupan Kongres Partai Demokrat ke-VI, Selasa (25/2/2025). (Suara.com/Bagaskara)

"Datang dari seorang pemimpin, datang dari seseorang yang tahu persis betapa tidak mudahnya membangun partai, soliditas kader dengan keringat dan air mata sehingga saya yakin keberpihakan Pak Prabowo dalam hati ketika itu tentu didasari oleh pengalaman panjang beliau dan itu sangat berarti untuk Partai Demokrat," katanya. 

Dari apa yang disampaikan Prabowo tersebut, AHY menyimpulkan bahwa dalam politik memang bersaing. Tetapi jangan sampai kehilangan integritas dan rasa hormat terhadap demokrasi. 

"Dan saya bisa menyimpulkan dari pesan pesan senior tadi, bahwa di politik kita boleh bersaing tetapi janganlah kita pernah kehilangan integritas dan rasa hormat kita terhadap demokrasi," ujarnya. 

Selain itu, ia mengungkap bahwa Ketua Umum DPP PDIP dan Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri juga menyatakan tak setuju dengan upaya pembegalan partai politik tersebut. Terutama Megawati punya pengalaman yang sama. 

"Kabarnya Ibu Megawati Soekarnoputri juga tidak setuju dengan hal hal seperti itu, praktik-praktik politik yang amoral dan inkonstitusional karena beliau juga pernah mengalaminya di masa terdahulu," pungkasnya.

Baca Juga: Koar-koar Ogah Terima Gaji, Pakar Kuliti 'Cuan' Deddy Corbuzier jadi Stafsus Menhan: Jumlahnya Lebih Besar dari Gajinya!

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI