Suara.com - Tensi panas saat ini tengah terjadi di kompleks Masjid Al-Aqsa Yerusalem yang sedang dikuasai sebagian oleh Tentara Israel.
Menjelang bulan suci Ramadan ini, dikabarkan bahwa Israel akan mempertimbangkan untuk menerapkan pembatasan baru di kompleks Masjid Al-Aqsa.
Diketahui, saat ini gencatan senjata dilakukan oleh Hamas-Israel di Jalur Gaza, Palestina, namun hal tersebut tidak untuk wilayah yang dikuasai negara Zionis tersebut.
Bahkan warga Gaza tidak akan diizinkan memasuki kompleks Al-Aqsa menurut laporan dilansir dari alarabiya.
Baca Juga: Jadwal Libur Awal Puasa Ramadhan 2025 untuk Anak Sekolah dan Cuti Orang Kantoran
Saat ini juga, Israel akan mengerahkan sebanyak 3.000 persolen polisi untuk menjaga di pos pemeriksaan menuju Masjid Al-Aqsa.
Pria berusia di atas 55 tahun, wanita berusia di atas 50 tahun, dan anak-anak berusia 12 tahun ke bawah akan diizinkan memasuki tempat tersebut selama Ramadhan.
Sementara itu, jemaah salat Jumat akan dikurangi menjadi 10.000 jamaah dan mereka yang ingin hadir diharuskan mengajukan permohonan resmi terlebih dahulu.
![Polisi Israel masuk kompleks masjid Al Aqsa [Foto: ANTARA]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/04/06/70948-polisi-israel-masuk-kompleks-masjid-al-aqsa.jpg)
Kementerian Pertahanan Israel telah mengadakan beberapa diskusi mengenai rencana keamanan di wilayah tersebut dengan badan intelijen Israel Shin Bet, tentara, kepolisian, dan otoritas penjara, menurut stasiun penyiaran Israel Channel 12.
Bulan suci Ramadhan dan pentingnya kompleks al-Aqsa berulang kali menjadi titik nyala konflik antara Israel dan Palestina.
Baca Juga: Niat Puasa Kamis dan Qadha Ramadhan 2025, Bolehkah Dilakukan Bersamaan? Ini Kata Ulama
Selama bertahun-tahun, Israel terus memberlakukan pembatasan ketat terhadap masuk ke kompleks tersebut dan melakukan penggerebekan di lokasi tersebut selama Ramadhan, yang telah memicu bentrokan.
Kompleks di jantung Kota Tua Yerusalem, yang menampung Masjid Al-Aqsa dan Kubah Batu, adalah situs tersuci ketiga bagi umat Islam. Hal ini juga dihormati oleh orang-orang Yahudi, yang menyebutnya sebagai Temple Mount.