Tentara Israel Ditempatkan Satu Tahun ke Depan di Tepi Barat, Aktivitas Bantuan untuk Pengungsi Dihentikan

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Senin, 24 Februari 2025 | 15:36 WIB
Tentara Israel Ditempatkan Satu Tahun ke Depan di Tepi Barat, Aktivitas Bantuan untuk Pengungsi Dihentikan
Tentara Israel bersiaga dengan senjata mereka dalam bentrokan dengan pengunjuk rasa Palestina di dekat Kota Nablus, Tepi Barat. [Dok.Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, pada hari Minggu (23/2), memberikan perintah kepada militer untuk mempersiapkan penempatan selama satu tahun di kamp-kamp pengungsi di Tepi Barat, sejalan dengan peningkatan operasi militer besar-besaran yang berlangsung di wilayah Palestina yang diduduki.

Pada pagi hari yang sama, militer Israel memperluas operasinya ke Qabatiya, sebuah kota di bagian utara Tepi Barat, dengan memasukkan pasukan dan buldoser ke dalam daerah tersebut, menurut laporan dari kantor berita Palestina, WAFA.

Saksi mata melaporkan adanya pengrusakan infrastruktur, penggerebekan rumah-rumah, penggeledahan, interogasi, dan pemblokiran jalan menggunakan gundukan tanah.

Katz mengungkapkan bahwa ia telah menginstruksikan militer untuk mempersiapkan "penempatan jangka panjang selama setahun ke depan" di kamp-kamp pengungsi yang menjadi sasaran operasi baru-baru ini, sambil berjanji untuk mencegah para pengungsi kembali ke rumah mereka.

Ia mengklaim bahwa sekitar 40.000 warga Palestina telah meninggalkan kamp-kamp di Jenin, Tulkarm, dan Nur Shams sejak awal operasi tersebut.

Katz juga menyatakan bahwa aktivitas Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di kamp pengungsi "telah dihentikan."

Hari sebelumnya, pada 18 Februari 2025, pasukan Israel melaksanakan tindakan pengamanan saat buldoser militer merobohkan rumah-rumah warga Palestina di distrik Masafer Yatta, di selatan kota Hebron, Tepi Barat, seperti dilaporkan oleh ANTARA/Xinhua/Mamoun Wazwaz.

Pada bulan Januari lalu, Israel memberlakukan undang-undang yang melarang UNRWA beroperasi di wilayah Palestina dan menghalangi otoritas Israel untuk berinteraksi dengan badan tersebut. Meskipun ada larangan, beberapa aktivitas UNRWA tetap berjalan.

Katz menyatakan bahwa operasi ini merupakan perang melawan "kebangkitan terorisme."

Baca Juga: 4 Fakta Anggun C Sasmi Dituduh Zionis, Kini Dibantah Keras hingga Bawa-bawa UU ITE

Sementara itu, militer Israel mengumumkan pengiriman satu divisi tank ke Jenin. Menurut Kanal TV pemerintah Israel, ini merupakan kali pertama tank dikerahkan ke Jenin dalam sekitar 20 tahun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI