SBY-Jokowi Kompak Hadir, Legislator PDIP soal Megawati Absen di Peresmian Danantara: Undangan Ada, Tapi...

Senin, 24 Februari 2025 | 14:34 WIB
SBY-Jokowi Kompak Hadir, Legislator PDIP soal Megawati Absen di Peresmian Danantara: Undangan Ada, Tapi...
Politikus PDI Perjuangan (PDIP), Darmadi Durianto. (Suara.com/Bagaskara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Politikus PDI Perjuangan (PDIP), Darmadi Durianto, turut mengomentari soal tak hadirnya Presiden ke-5 RI yang juga Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam acara peresmian BPI Danantara yang digelar Istana Kepresidenan di Jakarta hari ini, Senin (24/2/2025).

Diketahui, Presiden RI Prabowo Subianto resmi meluncurkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara). Hadir dalam peluncuran ialah Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden ke-7 Joko Widodo. Sementara itu, Presiden ke-5 Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri tidak terlihat, padahal namanya tercantum dalam satu tamu undangan dalam peresmian tersebut.

Terkait itu, Darmadi mengatakan memang ada undangan buat Megawati. Namun ia mengatakan, belum bisa mengkonfirmasi kenapa Megawati tak bisa hadir dalam acara tersebut.

"Kalau undangan saya lihat ada ya, tapi kalau nggak hadir saya belum konfirmasi. Jadi kenapa belum hadir atau tidak hadir, saya belum terkonfirmasi dengan baik begitu," kata Darmadi ditemui di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (24/2/2025).

Baca Juga: Kehadiran SBY dan Jokowi dalam Peresmian Danantara Disorot Sebagai Upaya Konsolidasi Politik

Legislator Komisi VI DPR RI ini lantas menyampaikan diundangnya para mantan presiden dalam peresmian BPI Danantara bukan untuk menjabat sebagai Dewan Pengawas. Melainkan isu yang ia dengar hanya sebagai penasihat.

"Jadi nanti kan tokoh-tokoh itu sepertinya bukan jadi pengawas, penasihat. Kalau di dalam struktur itu saya lihat jadi penasehat. Pengawasnya kan sudah ada ya, ada Erick Thohir, siapa lagi? Sri Mulyani, ada Mulyaman Hadad. Jadi pengawasnya sudah ada, nah toko ini hanya jadi penasehat," katanya.

Terkait apakah sudah terkonfirmasi akan jadi penasihat atau tidak, Darmadi belum bisa memastikan.

"Apakah terkonfirmasi mau menjadi penasehat atau belum? Saya belum terkonfirmasi betul. Mana yang Pak Presiden misalnya yang mau jadi penasehat, mana yang tidak begitu kira-kira," katanya.

"Saya pikir Pak Presiden Prabowo sudah menyampaikan pidato-nya ya. Meminta banyak tokoh-tokoh masyarakat termasuk Presiden ke-5, ke-6, ke-7 juga untuk ikut ya. Tetapi apakah nanti Presiden ke-5, ke-6, ke-7 itu mau ikut atau tidak, saya belum dapat jawabannya begitu kira-kira," sambungnya.

Baca Juga: Gerindra Tegaskan Hubungan Prabowo-Megawati Tetap Baik, Tak Terpengaruh Soal Retret dan Penahanan Hasto

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto dinilai berupaya mendapat dukungan penuh secara politik dalam pembuatan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). Itu sebabnya, Prabowo mengundang seluruh mantan presiden dan mantan wakil presiden dalam acara peresmian BPI Danantara yang digelar Istana Kepresidenan di Jakarta hari ini, Senin (24/2/2025).

Diketahui, dalam acara tersebut ada dua mantan presiden yang hadir, bahkan ikut mendampingi Prabowo ketika di atas mimbar. Mereka adalah Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi).

Sementara itu, Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri tidak hadir, kendati masuk dalam daftar undangan.

"Secara institusional, lembaga kepresidenan yang dipimpin oleh Pak Prabowo ini ingin memastikan dukungan solid dari elite khususnya para eks presiden. Karena Ibu Mega sebenarnya diundang namun tidak datang," kata Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro saat dihubungi Suara.com, Senin (24/2/2025).

Agung juga menyebutkan kalau dukungan dari para tokoh nasional itu memang penting untuk membangun persepsi publik terhadap pembentukan Danantara. Pasalnya, lembaga tersebut sempat menimbulkan berbagai kritikan publik sejak sebelum diluncurkan.

"Jadi agar beragam macam prasangka minor yang selama ini mengitari Denantara itu bisa tergerus perlahan karena memang lembaga ini diawasi oleh semua pihak, baik elit maupun publik," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI