Pelajar SD hingga SMA se-Paniai Tolak MBG: Pendidikan Gratis di Papua Lebih Penting!

Dwi Bowo Raharjo Suara.Com
Senin, 24 Februari 2025 | 11:09 WIB
Pelajar SD hingga SMA se-Paniai Tolak MBG: Pendidikan Gratis di Papua Lebih Penting!
Ribuan Pelajar SD, SMP, dan SMA di Kabupaten Paniai, Papua Tengah, melakukan aksi demonstrasi, Senin (24/2/2015). (Suara.com/Elias Douw)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Para pelajar itu kemudian menyebut mereka sebagai masyarakat Papua mampu menjamin kehidupan mereka sendiri tanpa ketergantungan pada program makanan gratis.

Mereka menyatakan bahwa Papua memiliki sumber daya alam yang kaya dan gizi yang cukup. Oleh karena itu, mereka menuntut agar pemerintah lebih fokus pada evaluasi dan penerapan pendidikan gratis daripada mengalokasikan anggaran untuk makanan gratis," katanya.

Selain menolak MBG, massa pelajar ini juga menyoroti eksploitasi sumber daya alam Papua yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia melalui berbagai perusahaan seperti PT Freeport di Timika, serta eksploitasi sumber daya di Nabire, Yahukimo, Paniai Degeuwo, Sorong, Merauke, Keerom, dan Manokwari. Mereka menilai bahwa eksploitasi ini telah merusak lingkungan dan mengancam masa depan masyarakat Papua.

Ribuan Pelajar SD, SMP, dan SMA di Kabupaten Paniai, Papua Tengah, melakukan aksi demonstrasi, Senin (24/2/2015). (Suara.com/Elias Douw)
Ribuan Pelajar SD, SMP, dan SMA di Kabupaten Paniai, Papua Tengah, melakukan aksi demonstrasi, Senin (24/2/2015). (Suara.com/Elias Douw)

Selain itu, demonstran menolak rencana pembukaan Blok Wabu yang mengandung emas, minyak, gas, dan batu uranium, karena dianggap akan semakin merusak lingkungan dan kehidupan masyarakat Papua.

Tak hanya itu, para demonstran juga menyoroti eksploitasi hutan Papua yang semakin mengkhawatirkan.

"Mereka menegaskan bahwa kayu di berbagai daerah seperti Nabire, Timika, Jayapura, dan Mamberamo telah habis akibat penebangan besar-besaran yang dilakukan oleh perusahaan logging yang beroperasi dengan izin dari pemerintah Indonesia.

"Hal ini, kata mereka, dinilai merusak lingkungan serta mengancam keberlanjutan hidup masyarakat adat Papua yang bergantung pada alam," katanya.

Atas dasar ini, Pelajar dan masyarakat dan para demonstran dengan tegas menolak program makanan gratis serta mendesak pemerintah untuk segera mengalokasikan anggaran bagi pendidikan gratis.

"Mereka juga menuntut agar hentikan eksploitasi sumber daya alam Papua yang selama ini dianggap lebih menguntungkan pihak luar daripada masyarakat setempat. Pungkasnya," pungkasnya.

Baca Juga: Prabowo Luncurkan Danantara di Istana Besok, Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen!

Kontributor : Elias Douw

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI