James Carville Prediksi Pemerintahan Trump Akan Runtuh dalam Enam Minggu

Bella Suara.Com
Senin, 24 Februari 2025 | 11:09 WIB
James Carville Prediksi Pemerintahan Trump Akan Runtuh dalam Enam Minggu
Donald Trump [Instagram @realdonaldtrump]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ahli strategi senior Partai Demokrat, James Carville, mengeluarkan pernyataan mengejutkan dengan memprediksi bahwa pemerintahan Presiden Donald Trump saat ini sedang berada di tengah-tengah keruntuhan dan akan mengalami kehancuran dalam waktu empat hingga enam minggu ke depan.

Dalam wawancara yang dilakukan pada hari Jumat, Carville yang kini berusia 80 tahun, mendesak rekan-rekannya di Partai Demokrat untuk bersikap pasif dan membiarkan Partai Republik mengalami kehancuran sendiri saat Trump terus melakukan perombakan besar-besaran terhadap pemerintahan federal.

"Apa yang telah saya katakan secara terbuka adalah bahwa Demokrat perlu bersikap skeptis. Semua ini akan runtuh," ungkap Carville kepada pendiri Mediaite, Dan Abrams.

Sebagai salah satu tokoh strategi utama dalam kemenangan Bill Clinton pada Pemilu 1992, Carville menilai bahwa tren dukungan terhadap Partai Republik sedang mengalami kemerosotan. Ia berargumen bahwa tingkat persetujuan publik terhadap Trump menurun drastis, yang berpotensi membuat partai tersebut kehilangan kendali di Kongres.

Baca Juga: Zelensky Tolak Kesepakatan Hak Mineral sebagai Pembayaran Balik Bantuan AS

Prediksi ini muncul setelah Trump menjadi kandidat Republik pertama dalam dua dekade yang berhasil memenangkan suara mayoritas dalam pemilihan presiden. Namun, Carville tetap skeptis terhadap kelangsungan pemerintahan Trump, terutama setelah serangkaian aksi protes yang muncul terhadap anggota parlemen GOP dalam berbagai pertemuan publik.

"Saya yakin bahwa pemerintahan ini, dalam waktu kurang dari 30 hari, sedang mengalami keruntuhan besar-besaran, khususnya dalam opini publik," ujar Carville.

Sejak kembali menjabat sebagai Presiden, Trump telah menandatangani sejumlah perintah eksekutif dan menunjuk Elon Musk sebagai Kepala Departemen Efisiensi Pemerintah untuk melakukan reformasi birokrasi besar-besaran. Langkah ini telah menimbulkan ketidakpuasan di kalangan pegawai negeri dan serikat pekerja, namun mendapat dukungan luas dari kalangan konservatif.

Di sisi lain, Ketua DPR Mike Johnson (R-La.) menghadapi tantangan besar dalam upayanya menyatukan Partai Republik guna mendukung kebijakan-kebijakan utama Trump. Mayoritas tipis di DPR membuatnya sulit untuk menggalang suara bulat dalam mendukung kebijakan pemerintahan yang baru.

"Akan mudah untuk menang dalam enam minggu ke depan. Santai saja. Kita sedang berada di tengah kehancuran. Semuanya sudah berakhir," katanya.

Baca Juga: Houthi Yaman Tembakkan Rudal ke Jet Tempur dan Drone AS

Namun, tidak semua kalangan Demokrat setuju dengan strategi pasif ini. Beberapa kelompok progresif mengkritik kepemimpinan partai yang dinilai terlalu berhati-hati dalam menyikapi kebijakan Trump. Mereka mengeluhkan kurangnya upaya mobilisasi massa seperti yang terjadi delapan tahun lalu, yang membuat basis pendukung merasa kurang terdorong untuk bertindak.

Dengan kondisi politik yang terus memanas, masih menjadi pertanyaan apakah prediksi Carville akan terbukti benar atau justru menjadi bagian dari strategi politik yang lebih luas. Yang pasti, perkembangan dalam beberapa minggu ke depan akan sangat menentukan arah pemerintahan Trump dan dinamika politik di AS secara keseluruhan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI