Suara.com - Rusia meluncurkan 267 drone ke Ukraina dalam serangan udara yang terjadi pada Sabtu malam hingga Minggu pagi (24-25 Februari), menjadikannya serangan drone terbesar sejak invasi dimulai pada Februari 2022. Hal ini dikonfirmasi oleh Angkatan Udara Ukraina.
Juru bicara Angkatan Udara Ukraina, Yuriy Ignat, menyebut jumlah drone yang terlihat di langit Ukraina selama serangan tersebut sebagai “rekor untuk satu kali serangan” dalam hampir tiga tahun terakhir.
Dari 267 drone yang diluncurkan, 138 berhasil ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Ukraina, sementara 119 lainnya “hilang” tanpa menimbulkan kerusakan, menurut pernyataan Ignat dalam unggahan di Facebook.
Namun, ia tidak merinci nasib dari 10 drone lainnya. Pernyataan terpisah dari angkatan bersenjata Ukraina di Telegram mengungkapkan bahwa beberapa wilayah, termasuk ibu kota Kyiv, mengalami serangan langsung akibat serangan tersebut.
Baca Juga: Trump dan Putin Akan Bertemu? AS-Rusia Buka Jalan Normalisasi Hubungan
Selain itu, serangan rudal Rusia yang terjadi pada Sabtu malam menewaskan satu orang dan melukai lima lainnya di kota Kryvyi Rih, wilayah tengah Ukraina, menurut laporan otoritas setempat pada Minggu.
Sejak awal konflik, Ukraina terus berupaya mengganggu logistik militer Rusia dengan menyerang basis militer dan situs industri di dalam wilayah Rusia.
Dalam serangan terbaru, Ukraina meluncurkan 20 drone ke wilayah Rusia. Namun, Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim bahwa semua drone tersebut berhasil dihancurkan dalam laporan hari Minggu.
Perang Rusia-Ukraina dimulai pada 24 Februari 2022, dengan Kremlin mengklaim bahwa operasi militernya bertujuan untuk melindungi Rusia dari ancaman ekspansi NATO. Hingga kini, konflik masih berlangsung sengit dengan intensitas serangan yang terus meningkat dari kedua belah pihak.
Baca Juga: Donald Trump Ingin Hentikan Perang, Dorong Perundingan Antara Zelenskyy dan Putin