Cerita Hasto Pernah Ingatkan Jokowi soal Gibran dan Bobby Bisa Kena Operasi Tangkap Tangan

Sabtu, 22 Februari 2025 | 15:27 WIB
Cerita Hasto Pernah Ingatkan Jokowi soal Gibran dan Bobby Bisa Kena Operasi Tangkap Tangan
Ilustrasi Presiden ke-7 Joko Widodo bersama anak serta menantunya; Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Afif Nasution. [Suara.com/Rochmat]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, mengaku sempat bicara dengan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) terkait kemungkinan adanya operasi tangkap tangan yang dilakukan KPK pada pejabat negara.

Hal ini disampaikan Hasto ketika mengetahui saat itu Jokowi menginginkan agar anaknya, Gibran Rakabuming Raka menjadi Wali Kota Solo dan menantunya Bobby Nasutin sebagai Wali Kota Medan. Gibran dan Bobby saat itu masih kader PDI Perjuangan.

"Karena saya tegaskan, katika Mas Girban dan Mas Bobby menjadi wali kota, maka akan dengan mudah terkena operasi tangkap tangan dari KPK dan juga aprat penegak hukum yang lain," ujar Hasto dikutip Suara.com dari video yang diunggah di akun Youtube bernama Hasto Kristiyanto dengan judul "Pelemahan KPK Oleh Jokowi", Sabtu (22/2/2025).

Sebelum berbicara hal tersebut, Hasto mengaku lebih dulu bertanya pada Jokowi sekaligus menguji keserusannya untuk mencalonkan Gibran dan Bobby sebagi wali kota dari PDIP. Saat itu Jokowi sampai bingung dengan pertanyaan Hasto tersebut.

Baca Juga: Gibran Disemprot Ahli Gizi Usai Boyong Brand Skincare Saat Tinjau MBG: Tak Sesuai!

"Lho kenapa Pak Sekjen?," ucap Hasto menirukan perkataan Jokowi.

Hasto kemudian menjelaskan jika Gibran dan Bobby menjadi wali kota maka otomatis akan menjadi pejabat negara dan menjadi sorotan publik.

"Dan ini akan sangat rawan terhadap berbagai bentuk gratifikasi suap dan berbagai tindakan korupsi lainnya'," katanya.

"Presiden Jokowi sempat termenung saat itu. Dan kemudian dari situlah saya merasakan bahwa pertanyaan saya ini sangat mengusik perhatian dari beliau," sambung Hasto.

Hasto juga menjelaskan maksud pertanyaanna tersebut kepada Jokowi untuk mengingatkan terkait adanya kerawanan politik.

Baca Juga: Dari 'Samsul' Jadi Wapres: Pertemuan Gibran dan Masinton Pasaribu Curi Perhatian

"Maksud saya bertanya pada presiden Jokowi untuk mengingatkan, beliau sudah presiden, buat apa anak-anaknya harus menjadi wali kota, dan itu mengandung risiko politik, mengingat prsiden banyak berhadapan dengan banyak pihak," katanya.

Soal Revisi UU KPK

Dalam video ini Hasto juga mengungkap cerita di balik lancarnya Revisi Undang-Undang KPK yang pernah dilakukan beberapa tahun lalu.

Gedung KPK merah putih di Jakarta. (Antara)
Gedung KPK merah putih di Jakarta. (Antara)

Hasto mengatakan revisi UU tersebut sengaja dilakukan Presiden Jokowi kala itu untuk melemahkan KPK agar tak mengusik anaknya dan menantunya Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution yang akan maju menjadi Wali Kota di Pilkada 2020.

Adapun saat dikonfirmasi terkait video pernyataan Hasto tersebut, Juru Bicara PDIP Guntur Romli mengaku tak tahu adanya akun Youtube atas nama Hasto tersebut. Hal itu di luar pengetahuan PDIP.

Meski demikian, Guntur mengaku sempat mendengar materi yang disampaikan oleh Hasto dalam video tersebut.

"Terkait video itu saya juga tidak tahu kapan dibikin, kalau materi yang disampaikan memang saya pernah dengar dari beliau. Terkait video-video dan dokumen-dokumen lain sejak Saudara Sekjen ditahan saya tidak bisa lagi mengonfirmasi ada di mana dan ada di siapa," katanya kepada Suara.com.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI