Sikap Hasto Saat Ditahan KPK Dinilai Sebagai Pesan Khusus ke Loyalis PDIP, Posisikan Diri Sebagai 'Martir'

Jum'at, 21 Februari 2025 | 13:38 WIB
Sikap Hasto Saat Ditahan KPK Dinilai Sebagai Pesan Khusus ke Loyalis PDIP, Posisikan Diri Sebagai 'Martir'
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto resmi ditahan KPK, Kamis (20/2/2025). (Suara.com/Dea)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ucapan lantang Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto ketika keluar dari Gedung KPK, usai resmi ditahan, dinilai sebagai upaya memberi pesan kepada kader PDIP maupun loyalis partai tersebut. Hal itu terlihat dari ekspresi serta pemilihan kata yang dia ucapkan.

Pakar mikro ekspresi Kirdi Putra mengatakan, bahwa Hasto memang dikenal punya karakter berani untuk muncul dan bicara di hadapan publik, sekalipun tengah bersinggungan dengan hukum.

"Dia tahu pasti bahwa kata-kata dia pasti akan didengar orang, dengan pro dan kontranya, tentu saja. PDIP juga masih punya massa yang loyal, massa yang militan, dan massa yang siap untuk bergerak. Dengan kemudian Hasto ngomong kayak gitu, dia memposisikan dirinya sebagai 'martir'," jelas Kirdi kepada Suara.com, dihubungi Jumat (21/2/2025).

Martir dalam arti, Hasto rela menjalani penderitaannya melalui proses hukum tersebut daripada menyerah. Dengan memposisikan diri seperti itu, bisa membuat nilai positif seseorang di mata publik jadi meningkat.

Baca Juga: Tangan Mengepal Lalu Teriak 'Merdeka', Ini Makna Gestur Hasto Saat Ditahan Menurut Pengamat

Kirdi menambahkan, bahwa ucapan yang dikatakan Hasto ketika sudah memakai rompi oranye KPK itu tidak sekadar menjadi simbol perlawanan. Tapi juga pesan khusus bagi pasukan di bawahnya.

"Itu ngirim pesan ke kader-kader PDIP bahwa 'eh, kita ini dicurangin loh'. Itu pesan yang mau disampaikan. Dan 'pastikan bahwa kalau saya diproses, artinya Pak Jokowi juga diproses. Karena ada kesalahan-kesalahan'. Itu sama dengan ngasih perintah ke orang-orang di belakangnya bahwa mulai sekarang lepasin berbagai macam hal tentang Pak Jokowi dan keluarganya," tuturnya.

Sehingga, menurut Kirdi, publik hanya perlu menunggu kejolak politik yang akan terjadi usai penahanan Hasto tersebut.

"Kita tinggal tunggu berapa lama ini, ada nggak kemudian yang bocor ke publik nanti tiba-tiba informasi tentang keluarganya Pak Jokowi. Apakah itu bener atau hoaks?Bisa jadi ada yang hoaks, tapi juga pasti ada yang bener. Itu yang dimainin sama Hasto," pungkasnya.

Sebelumnya, Hasto menyatakan kalau dirinya akan menghadapi proses hukum tersebut dengan kepala tegak. Diketahui dia ditetapkan sebagai tersangka terkait kasus suap yang dilakukan mantan kader PDIP Harun Masiku kepada Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Periode 2017-2022 Wahyu Setiawan.

Baca Juga: Kubu Hasto Sebut Tak Boleh Ada Penahanan Tanpa Putusan Hakim, Pakar: Salah, Tak Ada Dasar Hukumnya

"Sejak awal saya katakan, bahwa sebagai Sekjen PDI Perjuangan, saya dengan kepala tegak siap menerima konsekuensi apapun bagi Indonesia Raya kita, karena Indonesia dibangun dengan pengorbanan jiwa dan raga, kita adalah negeri pejuang,” ucapnya.

Hasto juga menyatakan kalau penangkapan dirinya diharapkan bisa menjadi momentum pemberantasan korupsi, termasuk mengusut dugaan keterlibatan mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Sehingga saya tidak pernah menyesal, saya akan terus berjuang dengan api semangat yang menyala-nyala. Semoga ini menjadi momentum bagi Komisi Pemberantasan Korupsi untuk menegakkan hukum tanpa kecuali termasuk memeriksa keluarga Pak Jokowi,“ kata Hasto.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI