Senator DPD RI Nilai Tagar #KaburAjaDulu Harus Didukung: Pejabat Jangan Sinis Dulu

Jum'at, 21 Februari 2025 | 13:34 WIB
Senator DPD RI Nilai Tagar #KaburAjaDulu Harus Didukung: Pejabat Jangan Sinis Dulu
Anggota DPD RI Abdul Kholik. [Suara.com/Chandra]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anggota DPD RI asal Jawa Tengah, Abdul Kholik, menilai tidak ada yang perlu dipermasalahkan dengan viralnya tagar #KaburAjaDulu di media sosial. Menurutnya, hal itu justru menjadi pertanda semangat generasi muda yang berani berkompetisi di luar negeri untuk mencari kehidupan dan kualitas diri yang lebih baik.

‘’Semua tahu bahwa kini banyak sekali warga negara yang bekerja di luar negeri atau menjadi diaspora kemudian terbukti mengharumkan negara. Contohnya misalnya ada sosok BJ Habibie. Dia tinggal dan berkarier cemerlang di luar negeri. Nah, ketika balik dia membangun industri berteknologi tinggi. Bahkan kemudian Habibie yang masa mudanya dihabiskan di Jerman kemudian menjadi presiden yang punya prestasi membawa bangsa ini ke luar dari krisis semasa reformasi,’’ kata Abdul Kholik kepada wartawan, Jumat (21/2/2025).

Ia menilai, ketika tinggal di luar negeri dengan situasi persaingan yang lebih kompetitif, pasti, dan mapan, maka bisa akan membuat seorang generasi muda menjadi sosok manusia yang lebih matang.

Bahkan, kata dia, sudah banyak kisah yang menyatakan justru sikap nasionalisme akan subur dengan subur ketika berada di luar negeri.

Baca Juga: Raih SKD Tertinggi tapi Gagal CPNS Kemenkumham karena Tinggi Badan, Kisah Tri Bikin Netizen Mewek: Ke Luar Negeri Aja

‘’Jadi para pejabat negara jangan sinis dahulu. Berperanlah sebagai orangtua yang baik bagi anak-anaknya. Sebaliknya jangan malah ancam mereka yang bermaksud pergi ke luar negeri," kata dia.

"Seharusnya mereka sadar, justru karena saat ini negara yang lagi diurusinya tidak mampu memberikan kesempatan kerja yang cukup, maka anak-anak muda seperti itu diberi fasilitas dan bimbingan. Itu cara yang bijak dari para orang tua atau pejabat negara kepada generasi mudanya,’’ Abdul menambahkan.

Jika mengacu pada falsafah Jawa, kata dia, pejabat atau orangtua dari generasi muda hendaknya malah berpikir positif atas sikap tersebut.

’’Mengacu filosofi Jawa, orang tua atau penguasa kepada anaknya itu harus melakukan ‘tutur, wuwur, dan sembur’. Tutur artinya memberi motivasi, wuwur itu mengasih modal/materi, dan sembur itu memberikan doa/restu. Jadi seperti itu hendaknya. Bukan malah menghardik, mengancam, atau berkata sinis,’’ tandas Abdul Kholik. motivasi, wuwur itu mengasih modal/materi, dan sembur itu memberikan doa/restu. Jadi seperti itu hendaknya. Bukan malah menghardik, mengancam, atau berkata sinis,’’ pungkasnya.

Baca Juga: Sukses Kabur ke Jerman, Guru TK Skakmat Bahlil usai Ngoceh Nasionalisme: Bapak Udah Bisa Kasih Makan Rakyat?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI