"Tagar #IndonesiaGelap membuat saya refleksi mengenai satu kata, demokrasi. Apa itu demokrasi yang kita perjuangkan? Sebenarnya apa esensi dari demokrasi?" ujar Feri.
Ia menyoroti berbagai kebijakan yang dianggap mengancam kebebasan berekspresi dan hak-hak sipil.
"Saya sedih mendengar pembredelan pameran lukisan, revisi Undang Undang Minerba yang problematik, ancaman multifungsi TNI, efisiensi anggaran yang tidak melibatkan rakyat. Semua hanya omon-omon untuk kepentingan oligarki. Apa bedanya dengan otoritarian?" tambah Feri.
Bagi Feri, demokrasi bukan sekadar sistem pemerintahan, tetapi mentalitas yang harus terus diperjuangkan.
"Aksi Kamisan adalah tempat untuk membangun mentalitas demokrasi. Kita masih percaya akan gagasan, keadilan. Kita tidak takut karena kita punya mentalitas demokrasi,” tegas Feri.
Aksi Kamisan kali ini memperlihatkan bahwa rakyat tidak akan diam menghadapi kebijakan-kebijakan yang dinilai tidak berpihak pada kepentingan masyarakat.
Di tengah klaim pemerintah yang sibuk membangun narasi 'Indonesia Cerah', massa aksi justru merasakan sebaliknya, yakni realitas yang gelap dan penuh ketidakpastian.
Reporter : Kayla Nathaniel Bilbina
Baca Juga: Aksi Kamisan: Lagu Bayar Bayar Bayar Bergema di Depan Polisi, Soroti Pembungkaman Musisi