Gencatan Senjata Penuh Harapan! Rekonstruksi Gaza Dimulai, Mesir Inisiasi Proyek 3 Tahun

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Jum'at, 21 Februari 2025 | 02:10 WIB
Gencatan Senjata Penuh Harapan! Rekonstruksi Gaza Dimulai, Mesir Inisiasi Proyek 3 Tahun
Reruntuhan bangunan di Jalur Gaza [ANTARA/Rizek Abdeljawad/Xinhua/tm]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perdana Menteri Mesir, Mostafa Madbouly, menyatakan bahwa Mesir dan negara-negara Arab lainnya dapat menyelesaikan rekonstruksi Jalur Gaza yang rusak akibat agresi Israel dalam waktu tiga tahun.

"Proses rekonstruksi Jalur Gaza dapat berlangsung selama tiga tahun, dan Mesir bersama negara-negara Arab memiliki kemampuan untuk menyelesaikannya dalam waktu tersebut," kata Madbouly dalam konferensi pers rutin Pemerintah Mesir pada Rabu (19/2).

Mesir sebelumnya juga menekankan bahwa mereka akan segera menginformasikan publik mengenai rencana rekonstruksi Gaza yang bertujuan untuk memastikan wilayah tersebut tetap berada di tangan rakyat Palestina.

Menteri Luar Negeri Mesir, Badr Abdelatty, mengungkapkan bahwa pihaknya telah merumuskan rencana yang komprehensif dan detail untuk rekonstruksi Jalur Gaza.

Baca Juga: "Seperti Gempa Bumi", Desa-desa di Lebanon Selatan Rata dengan Tanah, Warga Kembali ke Puing Rumah

Gencatan senjata yang berlaku di Jalur Gaza sejak 19 Januari 2025 menjamin adanya pertukaran sandera Israel yang ada di Gaza dengan tahanan Palestina yang ditahan di penjara Israel.

Kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas dicapai melalui mediasi Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat pada 15 Januari 2025.

Pada tahap pertama gencatan senjata ini, enam kali pertukaran tahanan telah dilaksanakan, yang melibatkan pertukaran 33 sandera Israel dengan sekitar 1.500 tahanan Palestina dalam waktu 42 hari.

Selain itu, jumlah bantuan kemanusiaan yang masuk ke Jalur Gaza terus meningkat, mencapai 600 truk per hari, termasuk 50 truk yang membawa bahan bakar sejak gencatan senjata dimulai.

Gencatan senjata ini juga memungkinkan warga Gaza yang mengungsi di bagian selatan untuk kembali ke wilayah utara Gaza.

Baca Juga: Israel Serbu Sekolah PBB di Yerusalem Timur, Ratusan Siswa Terdampak

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI