Bila rencana itu terwujud, lanjut Budi, bahkan seharusnya tidak lagi diperlukan adanya rumah singgah. Karena pasien bisa lebih dekat mengakses layanan pengobatan kanker dari dekat rumahnya. Beban kerja RSK Dharmais bisa berkurang. Sehingga bisa lebih fokus terhadap tindakan skrining dan diagnosis baru.
"Jadi harusnya makin sedikit rumah singgahnya karena makin hebat rumah sakit-rumah sakit di daerah, dididik dokternya, alatnya ditemuin. Sehingga nanti Rumah Sakit Dharmais bisa melakukan bukan kerjaan yang rutin yang bisa dilakukan rumah sakit di daerah. Tapi memang kerjaan screening dan diagnostik yang baru," katanya.